<<<Garis Lintang>>
Fyi:chapter ini sudah direvisi,namun jika masih ada typo haran ditandai ya.
SUDAH lebih dari 5 menit Bell pulang berbunyi, namun Lintang dan teman-temannya baru saja membereskan barang-barang mereka.“Lin? Lo pulang naik apa?” tanya Senya sambil merapikan bukunya bersiap pulang.
Lintang melirik sekilas kearah senya,lalu terdiam memikirkan ia pulang dengan siapa, sedangkan dirinya berangkat bersama Langit tadi pagi.
“Emmm...gak tau. ”jawab Lintang Akhirnya.
Jane yang sudah memakai tasnya mengerutkan kening dan berbalik menghadap Lintang dan Senya.“Kok gak tau?” tanya Jane.
“Gue berangkat bareng Langit tadinya~tapi gak tau pulangnya gimana.” jelas Lintang santai.
“Ya lo bareng tuh orang lagi lah!!”cetus Rere membuat Jane menyikut lengannya.
“Lo bareng kita aja gimana?” tanya Jane karena Jane satu-satunya orang yang bawa mobil sedangkan Senya dan Rere juga tadinya mereka berangkat bersama.
Lintang terdiam sebentar untuk berpikir.
Kalau dia pulang bareng Jane, apakah nantinya mereka tidak curiga kalo dia pulang ke Markas? Tapi...bukankah tidak masalah mereka mengetahui identitasnya sekarang? Lagi pula Lintang percaya pada mereka, dan sekalian saja mereka ia kenalkan pada teman-temannya yang dari Bandung.
Akhirnya Lintang mengangguk.
“Yaudah yuk.” ajak Senya lalu beriringan kearah parkiran.Diparkiran Lintang melihat Langit yang sedang mengeluarkan motornya.Namun ada yang berbeda darinya, wajah Langit terlihat dingin dan datar dari biasanya bahkan lelaki itu tak melihat atau melirik ke Lintang sedikit pun.
Membuat Lintang entah mengapa merasa sesak.
'Apa gue ada salah?’ batinnya lalu menggelengkan kepalanya kala dirasa tidak ada yang salah darinya.
“Lintang! ”Lintang tersentak kala Rere menepuk bahunya. “ngelamun mulu!ayok!” ucapnya menarik Lintang masuk ke dalam mobil.
“Sen, nanti di pertigaan belok kiri ya.” ucap Lintang menginterupsi Senya yang menyetir dikursi depan disampingnya Jane mengernyit kala itu bukan jalan ke rumah Lintang.
“Rumah lo bukannya kearah kanan ya Lin?” tanya Jane yang diangguki lintang dikursi belakang.
Rere yang duduk di samping Lintang ikut mengernyit bingung.
“Terus? Lo mau kemana ke arah kiri?” tanya Rere mewakili pertanyaan teman-temannya yang lain.
Lintang bersedekap dada dan menyandarkan punggung ke sandaran kursi mobil, memejamkan mata ia bergumam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS LINTANG[E N D]
Teen Fiction...... LINTANG ALETA ANATASYA. Bagai mana jadinya ketika seorang gadis pembangkang dapat meluluhkan seorang Langit Regio Mahendra? Cowok yang notabenya dingin, datar, kejam, dan seorang ketua dari salah satu geng motor terkenal dijakarta. Namun Lang...