CHAPTER 18✨

43.4K 2.6K 130
                                    

Vote,komen
And share

Vote,komenAnd share

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<GARISLINTANG>>>

“MASA!!???”pekik Rere,sekarang mereka sedang berada di Rumah Senya hanya untuk sekedar berkumpul,dan berkumpul menurut cewek itu dikamar,lalu duduk melingkar dikasur,memeluk bantal dan mereka pun siap berbagi cerita ghibah.

“Iya gitu deh.”jawab Lintang malas dengan tangan yang tidak berhenti mencomot kacang goreng didalam toples.

“Kok bisa?!”tanya Rere lagi,dia masih syok dengan cerita kalo Lintang diperlakukan baik banget sama Langit.

bukankah yang mereka tau kalau Langit itu kejam,dingin,dan datar?tidak percaya rasanya saat Lintang menceritakan Langit tersenyum serta berceloteh panjang lebar padanya.

“ya bisalah. Mungkin dia terpesona sama gue?”Pede Lintang dengan rambut yang ia kibaskan kebelakang membuat temannya mendengus pelan.

“Idih najis,pede banget lo.”ucap Senya lalu ikut mencomot kacang goreng dan melemparkannya kearah Lintang,namun sayangnya Lintang dengan lihai menghindar membuat Senya kesal karena lemparannya gagal.

“Wle gak kena.”ledek Lintang dengan menjulurkan lidahnya sekilas lalu tertawa puas melihat muka Senya yang kesal karenanya.

“Udah deh,terus lanjutin dong ceritanya.”pinta Rere yang masih penasaran,sedangkan Jane hanya menyimak tanpa minat topik yang mereka bahas.

“Tadi sampe mana?”tanya Lintang.

“Sampe dia pesenin lo bubur,terus anak-anak yang lain pergi ninggalin lo berdua di UKS.”seru Senya mengingatkan,membuat Lintang memanggut-manggutkan kepalanya lalu berdehem bersiap untuk kembali bercerita.

“Abis itu ya gue makan,gue nanya kedia kenapa gak ikut yang lain ke kantin?dia bilang gak mau,terus gue tawarin bubur dan gue sodorin satu sendok kedepan mulutnya.”kata Lintang “gue kira di bakal nolak karena jijik,eh taunya? dimakan juga!”ucapnya membuat semua yang disana terkejut.

“Beneran?”tanya Rere tidak percaya.

“iya bener.”cerita Lintang terus mengalir sampai dirinya yang diantarkan sampai kekelasnya,membuat mereka yang berada disana terkejut karena hal manis yang dilakukan oleh Langit.

Kalo menurut Lintang sih gak ada manis-manisnya yang ada sikap nyebelinnya yang dominan.

Lintang melirik arloji yang melekat ditangannya,saking asiknya berbagi cerita ia sampai lupa waktu untuk menghajar Ibram,jangan harap ia lupa akan kelakuan Ibram yang kelewatan.

GARIS LINTANG[E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang