CHAPTER 26✨

35.5K 2.2K 155
                                    

Vote and KOMEN

Happy reading🍻💖

<<<GarisLintang>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<GarisLintang>>>

  Terkejut! Itulah yang dirasakan Ibram saat ini, bahkan untuk mengerjapkan mata saja rasanya ia tidak sanggup.

mata Ibram menilik kearah gadis yang kini tengah duduk disoffa bak seorang ratu dan Ibram hanya seorang pelayan kumal dimatanya.

“Ck.pokoknya lo harus beli sekarang!” tegas Lintang membuat Ibram menatapnya tak percaya.

Ibram menggelengkan kepalanya dengan menatap Lintang horor.”gila lo?!ya kali gue beli pembalut!!OGAH.GAK MAU.” tolak Ibram di hadapan Lintang dengan bersedekap dada dan memalingkan wajahnya.

Lintang yang melihat itu mengerucutkan bibirnya sebal. Ia hanya meminta Ibram membelikannya pembalut dan kiranti! Apanya yang salah sih?!!cuma beli pembalut sama Kiranti!!

“PERUT GUE SAKIT IBRAM!!KALO GUE KUAT JUGA GUE YANG BELI GOBLOK!!"murka Lintang, sungguh Ibram tidak peka sama sekali sudah tau ia sedang sensitif masih saja membangkang.

“GUE.GAK.MAU AL,GUE MALU!!”pekik Ibram tak mau kalah.

Lintang memijat pelipisnya pelan, ia pusing. Sepintas terlintas sebuah ide di kepalanya. Tanpa banyak bicara ia mengambil ponselnya diatas nakas lalu menghubungi seseorang disana.

“Hallo Al?” apa orang tersebut.

“Hai bang, bang Redja apa kabar? ”tanya Lintang basa basi.

“Baik, kamu gimana?”

Ibram yang diam-diam mendengarkan, menatap Lintang heran, untuk apa gadis itu menelepon Redja? Apa dia mau menyuruh pria itu membeli pembalut dari Bandung?

“Baik juga bang. Oh iya bang aletta boleh gak sih tuker Ibram sama Anin atau res---."

“GAK,GAK MAU.GUE GAK MAU DITUKER.IYA GUE BELIIN SEKARANG.” gas Ibram saat tau tujuan Lintang menelepon Redja.

Lintang yang mendengar itu tersenyum puas. “Yaudah bang, gak jadi. Lintang tutup dulu ya? Dadah i love you and i miss you.”

“Yaudah bye.love you too and miss you too sweety”

Tut

Lintang mematikan teleponnya dengan Redja lalu menatap Ibram dengan wajah tanpa dosanya.

“tunggu apa lagi? Sana pergi.” usir Lintang membuat Ibram mendengus kasar.

GARIS LINTANG[E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang