13

1.7K 115 0
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

Kediaman keluarga Qautsar al-Farizi.

Kini bu Maryam sudah tiba dirumahnya. Dia tak sabar untuk menemui suaminya, ia ingin menceritakan banyak hal tentang apa yang dia alami hari ini.

"Darimana saja kamu Maryam. Jam segini baru pulang?" Suara bariton yang mengagetkan bu Maryam yang baru tiba diruang tamu.

"Assalamu'alaikum mas. Maaf, saya pulang telat. Karena saya mampir dulu ke rumah seseorang," Jelas bu Maryam kepada suaminya.

"Wa'alaikumsalam. Rumah siapa? Dan apa yang ada dikantong itu?" Tanya suaminya sedikit penasaran.

Maryam langsung mengeluarkan tempat makan itu, dan menyuruh suaminya untuk duduk dan mencicipi makanan tersebut.

"Ini coba dulu makanannya. Nanti saya akan cerita panjang sama kamu mas," Pinta sang istri.

Karena penasaran dengan rasanya. Qautsar pun duduk dan mulai mencicipi makanan tersebut.

"Hmm...enak sekali makanan ini. Siapa yang masak?" Tanya suaminya,pak Qautsar.

"Seorang gadis yang sangat cantik jelita," Jelas bu Maryam yang sedikit menggantung.

"Gadis? Maksudnya bu Ratna?" Tanya pak Qautsar. Yang membuat istrinya terkekeh.

"Haha...mas, ini bisa aja becandanya. Ya bukanlah mas.....tapi someone dong," Jawab bu Maryam.

"Sekarang udah mulai rahasiaan ya..." Goda pak Qautsar pada istrinya.

"Ya udah, saya akan ceritain mas. Tadi itu, saya ketemu sama seorang gadis dipanti. Gadis itu cantik, soleha, dan pandai masak mas. Saya sempat kagum deh sama dia. Dia juga orangnya cepet akrab sama semua orang. Duh....kayanya cocok jadi mantu kita mas," Jelas sang istri yang terus membayangkan Aira menjadi menantunya nanti.

"Kita doain aja....semoga aja, gadis itu berjodoh sama Hafiz," Jawab Qautsar yang di aminkan oleh bu Maryam. Pak Qautsar melanjutkan makannya yang sempat terputus.

****

Aira tengah menikmati waktu istirahatnya, sambil berbaring diatas kasur. Dan terus memutarkan otaknya untuk memikirkan misi apa lagi yang akan ia lakukan untuk mendapatkan hati seorang Hafiz.

"Ada yang dingin tapi bukan es. Hayooolah Aira, sekarang kau punya rencana apa lagi untuk menaklukan hati pak Hafiz? Ingat jangan menyerah sebelum berhasil. Apa aku harus chat pak Hafiz?" Monolog Aira.

"Ya udah deh. Demi pak Hafiz, aku rela memulaikan obrolan ini." Kata Aira sembari membuka aplikasi watshapp.

Calon imamku😚😚

Assalamu'alaikum. Calon imamku?😁

Wa'alaikumsalam.

Ada yang pendek tapi bukan kurcaci🙃

Terus?

Kapan mau lamar aku??🤗

Jangan ngarep!!

Lah🤔maka dari itu saya harus berharap pak. Biar bapak ngak ngomong lagi "jangan ngarep!"

Sebenernya kamu ini siapa sih??!

Apakah saya harus mengulang kembali jawaban saya tadi malam?

Oh ya...mungkin bapak merasa kurang jelas dengan jawaban saya tadi malam. It's okey, saya akan mengulangginya sekali lagi🤗

Saya adalah calon makmum bapak dimasa depan nanti❤

Saya tanya serius?!!

Saya juga udah jawab serius pak🤔bapak mau saya seriusin pake apa lagi sih?😢 pake mahar???

Ya ampun hyung....bapak ini sos sweet banget😢🤧jadi pengen peluk😨😍

Dasar ngak jelas!!

Nanti bakal saya jelasin, kalo kita udah nikah pak😂😂

Aira masih menunggu balasan dari Hafiz. Namun, Hafiz tak kunjung membalas pesan singkat darinya. Alhasil Aira sampai ketiduran menunggu pesan dari Hafiz.

****

Hafiz POV

Hafiz mendengus kesal. Bisa-bisanya dimalam ini, dia kembali dikirimi pesan singkat dari orang yang sangat misterius itu kembali.

Dia sama sekali tidak berniat untuk membalas pesan terakhir dari orang misterius itu. Dia lebih memilih untuk tidur. Karena moodnya benar-benar rusak setelah membaca pesan tersebut.

Mentari mulai menyapa, Hafiz. Kini lelaki tampan ini sudah bersiap-siap dengan pakaian dinasnya. Setelah shalat subuh tadi, Hafiz sudah menyiapkan segela keperluannya. Ya maklumlah namanya juga bujangan.

Dia sudah siap dengan pakaian dinasnya. Tak ingin memubazir waktu Hafiz harus berangkat ke kampus sekarang juga. Karena melihat jadwal mengajarnya hari ini, dia harus mengajar dikelas gadis menyebalkan itu, Aira.

Rasanya ia ingin sekali menghindari Aira. Namun apalah daya, setiap kali ia menghindar selalu saja bertemu dengan Aira. Dengan langkah yang penuh semangat, dia segera menjalankan mobilnya untuk menuju kampus.

Disepanjang jalan hanya murottal Al-Qur'an yang menemani perjalanannya. Saat dia sedang berhenti karena lampu merah. Dia tak sengaja melihat seorang gadis lewat jendela mobilnya. Gadis itu memakai pakaian syar'i, sedang berjualan, dan juga membagikan makanan kepada anak jalanan.

Dia sangat mengenali gadis itu, siapa lagi kalau bukan si Aira. Tanpa Hafiz sadari, bibirnya membentuk lengkungan indah. Dia tak menyangka dari sikap kekanankan dari Aira,berubah drastis.

Saat dia bertemu dengan orang yang sangat membutuhkan. Tak terasa lampu merah kini telah berubah menjadi lampu hijau. Dia pun segera menjalankan kembali mesin mobilnya.

🍃🍃🍃

Gimana guys?
Jangan lupa vote dan komen ya..

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang