47

1.9K 92 1
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

🍃🍃🍃

Malam hari.

Kini Aira sedang bersiap-siap untuk berangkat ke butik yang sudah disiapkan oleh calon mertuanya. Dengan gamis berwarna baby pink dan juga khimar yang senada. Membuat pesona kecantikannya semakin bertambah.

"Pak, bu. Aira pamit dulu ya ke butik,takut kemaleman entar," Ucap Aira yang hendak berpamitan dengan bapak dan ibunya diruang tamu.

"Iya hati-hati ya nak. Maaf kami ngak bisa anter, soalnya bapak kamu lagi ngak enak badan," Ujar ibu sambil memijit punggung ayah.

"Iya ngak papa kok bu, lagian Aira cuma fitting baju aja kok, ngak lama. Bu, apaaa....orang kampung ngak curiga sama kita?" Tanya Aira kepada orang tuanya.

Sontak membuat aktivitas ibu dan ayahnya berhenti. Aira sangat khawatir dengan cacian dan makian dari warga kampungnya. Dulu, sebelum Aira betangkat ke Pontianak untuk berkuliah. Banyak warga yang beranggapan bahwa Aira bisa masuk Universitas negeri dari bantuan para dukun.

Flashback

"Selamat ya nak. Akhirnya mimpi kamu untuk kuliah di Universitas negeri sudah terwujud. Bapak dan ibu bangga sama kamu," Ucap ayah Aira sangat bangga kepada anaknya yang telah berhasil mencapai mimpi besarnya untuk berkuliah.

Ya mereka bukanlah dari golongan keluarga kaya, semenjak ayah Aira diusir oleh kakek dan neneknya. Ayah Aira berusaha untuk merantau ke kota orang.

Disinilah ia bisa mendapatkan perkerjaan yang layak menjadi seorang petani. Walaupun gajinya tak seberapa, tapi ia bisa menghidupi biaya kebutuhannya.

Ayah Aira sudah lama tinggal di Sambas, bertahun-tahun ia berkerja menjadi seorang petani. Akhirnya ada satu warga yang tertarik dengan kemandirian dan sikap kerja kerasnya yang cukup tinggi.

Hingga tibalah pada saatnya ayah Aira jatuh cinta kepada seorang gadis jelita, rajin dan juga soleha. Dengan bermodalkan uang yang secukupnya untuk dijadikan mahar.

Akhirnya ia bisa menikah dengan gadis pilihannya. Lima tahun setelah menikah mereka dikaruniai seorang putri yang sangat cantik. Mereka memberikan nama putri mereka dengan nama Aira Aqila.

Semakin hari Aira tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, pintar dan juga soleha. Membuat para pemuda didesanya sangat tertarik dengan Aira. Bahkan mereka tak segan-segan melamar Aira dengan mahar yang cukup besar.

Namun sayangnya semuanya ditolak. Karena salah satu pemuda itu memiliki dendam yang kesumat pada keluarga Aira yang telah berani menolak lamarannya.

Ia sengaja membuat keluarga sangat sengsara, disetiap sawah milik ayah Aira. Dia beri racun dan berbagai macam cara lainnya untuk menghancurkan keluarga Aira.

Hingga beberapa bulan menjelang panen, semua padi yang akan diharapkan untuk dijual agar bisa membiayai kehidupan mereka telah hancur dalam waktu yang singkat.

Keluarga Aira pun jatuh miskin, ia hidup dalam segala kekurangan. Segala cacian dan hinaan dari warga desa semakin jadi.

****

Karena akibat hasil panen yang gagal dari keluarga Aira. Menyebar luas ke sawah warga setempat. Hingga semua warga menuduh keluarga Aira sebagai penyebab gagalnya panen padi mereka.

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang