59

1.8K 74 5
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

🍃🍃🍃

Brukk

Pintu di dobrak secara kasar oleh beberapa laki-laki yang berpakaian serba hitam.

"Bos! Kami sudah berhasil menyulik anak kampung ini bos!" lapor anak buahnya kepada bosnya.

Tap
Tap
Tap

"Bagus! Sekarang ikat dia digudang paling ujung sana! Dan pastikan dia tidak akan bisa kabur," ujar wanita jahat itu tersenyum sinis.

Beberapa laki-laki itu membawa Aira kedalam gudang kosong sesuai dengan perintah bosnya. Mereka mengingat Aira dengan tali besar. Dan Aira masih belum sadarkan diri.

"Bagus!! Ini bonus kalian," ujar bosnya memberikan amplop besar berisi uang kepada anak buahnya.

Dengan senyum bahagia, anak buahnya menerima dengan senang hati.

"Terima kasih bos," ujar mereka.

"Tapi ingat! Tugas kalian belom selesai. Kalian harus jaga gadis kampung ini dengan hati-hati. Jangan sampai lolos!! Paham?" tanya wanita jahat itu kepada anak buahnya.

"Siap bos! Apa pun yang bos perintah.Pasti kami akan laksanakan!" ujar anak buahnya tertunduk patuh.

Wanita itu keluar dari gudang tersebut dan berjalan keruangan lain untuk menemui seseorang.

"Sudah lama menunggu?" ujar wanita jahat sambil duduk menatap gadis cantik didepannya.

"Ti...tidak juga," ucapnya sedikit gugup.

"Bagus! Karena kamu sudah menjalankan permintaan saya dengan lancar. Hari ini kau dan keluargamu bebas. Dan satu pinta saya kepada kamu!" ucap wanita itu yang membuat sang gadis semakin ketakutan.

"I..i..iyaa a..a...apa bu?" tanya seorang gadis dengan wajah ketakutan.

"Kamu pergi jauh-jauh dari kota ini! Dan jangan sampai orang lain atau polisi menemukanmu. Dan sekarang CEPAT KELUAR DARI SINI!" bentak wanita itu membuat gadis didepannya tergejolak kaget.

Tanpa meminta izin atau permisi lagi. Gadis itu berjalan menuju pintu keluar dengan perasaan sangat takut. Bayangan ketakutan selalu menghantui pikiran dan hatinya. Ia terus menangis memikirkan nasib dan juga dosa yang telah ia perbuat.

"Maafkan hambamu Ya Allah,"ujar gadis itu terus menangis disepanjang jalan.

****

"Hafiz, kamu mau kemana?" tanya pak Qautsar, ayahnya Hafiz.

"Hafiz ingin memastikan mereka, yah. Apakah mereka semua baik-baik saja? Sudah hampir satu jam kita menunggu, namun mereka tak kunjung kesini,"ujar Hafiz bangkit dan berjalan menuju ruang rias Aira.

"Hiks..hiks..hiks...Aira!!! Kamu dimana nak?" teriak bu Asri dan terus menangia memikirkan nasib anaknya.

Deg!!

Jantung Hafiz berdetak semakin kencang. Perasaannya berubah menjadi tidak enak, saat ia mendengarkan suara ibu mertuanya teriak dan menangis histeris memanggil nama istrinya.

"Apa sebenarnya yang sudah terjadi?" gumam Hafiz dalam hati.

Rasa penasaran terus berkecambuk dalam batinnya. Tanpa menghiraukan tatap orang sekitar, Hafiz terus berjalan menuju ruangan tempat rias istrinya.

"Aira kamu pergi kemana nak? Kenapa kamu tinggalkan ibuuuuuuu!!" teriak bu Asri semakin menjadi-jadi.

Bu Maryam masih setia terduduk dilantai dan menangis. Dia tidak menyangka, seiring kebahagiaan yang datang. Pasti akan ada ujian dari sang Illahi.

"Aira hilang?" ujar Hafiz didepan pintu membuat orang didalam ruangan itu menoleh kearah Hafiz.

Tetesan air mata Hafiz sudah membasahi pipinya. Ternyata apa yang dipikirkan dan dirasakan tadi benar-benar sudah terjadi. Hafiz berjalan mendekati ibu kandung dan juga mertuanya.

"Ibu jangan bohong! Aira ngak mungkin hilangkan?!" ujar Hafiz tak percaya.

"Tidak Hafiz!! Aira benar-benar sudah menghilang," ucap Rosita dengan mata memerah bekas tangis.

"Kalian bohong!!" bentak Hafiz yang membuat semuanya terkejut.

"Tidak nak, kami tidak bohong. Aira benar-benar menghilang. Kami sudah mencari Aira disetiap sudut ruangan ini," ujar bu Asri yang masih menangis.

Hafiz tak percaya dengan ucapan semua orang. Ia pun berjalan ke setiap sudut ruangan untuk mencari keberadaan istrinya. Dan benar! Apa yang dikatakan orang tua dan sahabat Aira benar. Aira memang tidak ada diruangan ini.

Hafiz semakin frustasi. Dia membanting semua barang yang ada dihadapannya. Semua orang terkejut dan ketakutan melihat aksi brutal Hafiz.

Di tempat resepsi, semua tamu mulai berbubaran, karena terlalu lama menunggu pembelai pengantin tiba.

"Pak! Bu! Saya mohon jangan pergi dulu, mungkin pengantinya sedang dimake-up lagi," ujar Anton dan pak Qautsar yang berusaha membuat para tamu tidak pergi dari acara ini.

"Hampir 3 jam lebih kami menunggu pak! Tapi pengantinnya ngak juga keluar!" sarkas salah satu tamu dan pergi meninggalkan ruangan megah ini.

"Tau nih! Sebenernya kalian niat ngak sih? Ngadain acara pernikahan ini? Atau jangan-jangan kalian mau nipu kami?" ucap para tamu yang membuat hati pak Qautsar dan juga pak Asni teriris.

Sekarang, keadaan gedung indah itu sudah sepi. Para tamu undangan dari berbagai kalangan sudah pergi jauh meninggalkan acara konyol itu.

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa semuanya jadi kacau begini?" ujar pak Qautsar semakin bingung dengan tingkah semua orang di sekitarnya.

"Lebih baik kita susul mereka diatas saja. Dan bertanya apa yang sedang terjadi?" usul Anton yang dianguki oleh kedua orang tua Hafiz dan Aira.

Mereka pun berjalan menuju lantai atas untuk mencari tau apa yang sedang terjadi saat ini. Kenapa dihari penuh kebahagiaan ini semuanya menjadi tambah kacau, bukannya bahagia.

🍃🍃🍃

Gimana guys?
Jangan sungkan untuk vote dan komen ya..

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang