23

1.8K 104 0
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

🍃🍃🍃

Di tengah terik panas matahari,Aira masih menjalankan hukumannya tanpa berhenti sedikit pun.Hampir separuh taman telah ia bersihkan.Dia sangat pantas menerima hukuman ini.

"Sabar Aira..tinggal separuh lagi selesai." Ucapnya dalam hati dan terus menyampu dan memungguti sampah yang berserakan didaerah taman.

Semakin lama cuaca semakin panas.Keringat terus bercucuran dari keningnya.Bahkan hampir membasahi jilbab panjang miliknya.Akibat cuaca semakin panas,membuat kepala Aira sedikit pusing.

Tapi dia terus menahan rasa sakitnya,dan berusaha untuk menyelesaikan hukumnya.Saat ia ingin beranjak dari tempat lain.Tiba-tiba penglihatannya semakin buram.Alhasil membuat dia jatuh dan tergeletak ditanah.

Suasana taman saat itu sangat sepi.Tidak ada yang sedang lewat atau pun berlalu lalang.

****

Hafiz POV

Entah kenapa dengan diriku.Saat kejadian membentak Aira,membuat diriku kurang berkosentrasi dalam menyampaikan materi.Bahkan membuatku semakin kesal adalah aku salah membawa buku untuk materi.

Alhasil membuatku untuk berbolak-balik ke ruanganku.Dengan langkah terpaksa dan malas,aku terus berjalan menuju ruanganku.Jarak antara ruangan dan kelasku mengajar cukup jauh.Aku harus melewati beberapa kelas untuk segera sampai keruanganku.

Saat aku asik memperhatikan daerah sekitar kampus.Mataku tertuju pada taman indah milik kampus ini.Namun ada yang sedikit menganjal dalam pemandanganku.Aku menemukan seorang gadis tergeletak ditanah.

Dekat daerah taman itu.Aku mengurungkan niatku untuk keruanganku.Dengan langkah lebar aku segera mencari tau siapa gadis tersebut.Kenapa dia berbaring disekitar taman? Apakah dia terkena hukuman atau memang sengaja menyendiri didaerah taman?

Mataku membulat sempurna saat jarak ku dan gadis itu sangat dekat.Ternyata gadis itu adalah Aira.Wajahnya terlihat sangat pucat,dan lebih parahnya ia sedang pingsan.Aku terus menelusuri daerah disekitar taman untuk mencari bantuan.

Dan sialnya tidak ada seorang pun yang lewat untuk aku minta tolong.Dengan terpaksa aku harus mengendong Aira menuju uks kampus.Sebenarnya aku tidak ingin menyetuh Aira.Karena dia bukan mahramku,tapi mau bagaimana lagi? Dengan keadaan yang sangat memaksa membuatku untuk melakukan ini.

Aku terus berlari sambil mengendong Aira ke uks.Aira masih belum sadarkan diri juga.Itulah yang membuatku gelisah.Wajahnya semakin pucat dan ketingatnya tak berhenti bercucuran.

"Tolong!! Siapa pun yang ada didalam uks tolong!!" Teriak ku saat berada didepan uks.Para petugas uks pun segera keluar dan membawa brankar untuk membawa Aira kedalam.

"Tolong tangani mahasiswiku ini.Dia sangat pucat." Pinta ku kepada petugas uks.

"Baik pak.Kami akan segera mengobatinya.Dan kami mohon bapak cukup tunggu diluar saja,biarkan kami yang menanganinya." Ucap para uks kepadaku.

Aku hanya bisa pasrah dan duduk sambil menunggu Aira sadarkan diri.Ada apa dengan diriku? Kenapa aku sebegitu cemasnya dengan Aira? Padahal selama ini aku tidak selalu bersikap baik padanya.

Ceklek...

Suara pintu uks terbuka.Aku segera bangkit dari duduk ku dan ingin masuk menjenguk Aira di dalam.

"Bagaimana keadaan Aira sekarang?" Tanya ku pada petugas uks yang baru saja keluar dari dalam.

"Dia hanya pingsan pak.Dia perlu istirahat total,mungkin karena terlalu banyak pikiran dan kurang waktu tidur membuat dia jatuh pingsan." Jelas salah satu petugas uks kepadaku.

"Apakah aku boleh menjenguknya?" Tanya ku pada mereka.

"Tentu saja pak.Silahkan." Ucap mereka mempersilahkan aku masuk untuk memeriksa keadaan Aira.

Aira masih setia dengan mata yang terpejam.Wajah cantiknya berubah menjadi pucat.Ku langkahkan kaki ku untuk lebih dekat dengannya.

Entah kenapa air mataku keluar tanpa permisi melihat kondisi Aira seperti ini.Maafkan aku Aira yang sering membuatmu telah berharap padaku.Padahal aku tak berniat untuk membuatmu berharap padaku.

Dan itu alasanku selama ini berperilaku cuek,dingin dan datar kepadamu.Karena aku tidak ingin membuatmu terlalu berharap kepadaku,hanya itu saja.

Aku menarik kursi yang ada didekatku.Ku dudukan diriku dikursi tersebut.Sambil menunggu Aira sadar,aku masih setia berada diuks ini.

Hawa kantuk menyerangku.Aku pun ikut memejamkan mataku dan tertidur disamping Aira dalam kondisi terduduk.

****

Aku mengerjapkan mataku untuk menetral intensitas cahaya.Kenapa aku tiba-tiba berada diuks? Padahal aku tadi sedang menjalankan hukuman dari bu Marni.

Dan siapakah yang telah membawaku kesini? Aku terus melihat kesekitarku.Namun pandanganku terhenti pada seorang laki-laki yang tengah tertidur dengan keadaan duduk dalam kondisi kepala menelungkup.

Dari penampilannya aku sudah cukup mengenali siapa pria disampingku ini.Iya itu pasti pak Hafiz.Aku tersenyum saat mengetahui perhatian dari pak Hafiz.

Moment inilah yang sangat aku tunggu.Berangsur-angsur aku bisa mengubah sikap cuek dan dingin pak Hafiz menjadi peduli.Senyumku masih belum luntur.

"Akhirnya aku bisa mencuri perhatianmu pak.Apakah aku harus berpura-pura sakit agar bisa mendapatkan perhatian kecil darimu?" Gumamku dalam hati.

🍃🍃🍃

Gimana guys?
Jangan lupa dan komen ya..

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang