80

2.1K 95 1
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧
Ingat jangan lupa,FOLLOW,VOTE,dan KOMEN ya.

🍃🍃🍃

Ceklek

Pintu kamar Aira dibuka oleh seseorang. Alhamdulillah,setelah ashar, Aira sudah sadar. Bahkan Aira sendiri masih belum mengetahui apa yang sudah menimpa dirinya. Pihak keluarganya benar-benar menutup rapat masalah ini.

Hafiz tersenyum melihat bidadari surganya tersenyum kepadanya.

"Assalamu'alaikum, sayang," Salam Hafiz pada istrinya.

Deg!

Tubuh Aira menegang saat Hafiz mengucapkan satu kata yang bisa mengentarkan hatinya. Hafiz terkekeh melihat tingkah istrinya. Dia memanfaatkan moment ini untuk menjahili istrinya.

"Sayang.....salam, mas kok ngak dijawab," Kata Hafiz sangat lembut dan dekati istrinya.

Aira mengerjapkan matanya, untuk menetralisirkan detak jantungnya. Hafiz sangat gemas melihat istrinya salah tingkah hanya dengan kata sayang. Dia mengenggam dan mencium tangan Aira.

Hingga membuat sang empu membulatkan matanya. Aira sungguh tak percaya dengan tingkah Hafiz. Ia menganggkat sebelah tangan, dan meletakannya di dahi Hafiz.

Hafiz mengeritkan dahinya melihat tangan istrinya berada di dahinya. Aira terus memeriksa suhu badan Hafiz dengan tangannya. Hingga membuat Hafiz semakin bingung dengan tindakan Aira.

"Mas, kamu ngak lagi sakit kan?" Tanya Aira pada suaminya.

"Maksud kamu apa sih, ra? Mas sehat-sehat aja kok," Heran Hafiz.

"Apa jangan-jangan kamu lagi kemasukan demit ya?" Jawab asal Aira lagi. Hafiz kaget mendengar ucapan Aira barusan. Enak aja bilang Hafiz kemasukin demit.

"Kamu ngak suka mas care dan so sweet sama kamu, hm?" Tanya Hafiz langsung membuat Aira mengeleng cepat.

"Ya enggaklah! Malahan Aira suka. Tapi masalahnya..." Jawab Aira dengan nada mengantung.

"Masalahnya?" Ulang Hafiz.

"Kita salah tempat mas! Ingat ini dirumah sakit," Ujar Aira dan mempelototi Hafiz.

Hafiz terkekeh melihat tingkah Aira yang malu-malu kucing itu. Sebuah ide gila untuk menjahili istrinya terbesit di otaknya.

"Berarti kalau dirumah boleh dong?" Ucap Hafiz dengan nada menggoda.

Aira langsung memukul lengan suaminya. Bisa-bisanya otaknya sudah melenceng ke arah lain.

"Mas Aira kapan pulang? Aira bosen disini. Ngak enak, ruangan ini dipenuhi bau obat," Jelas Aira sambil memegang hidungnya agar aroma bau obat tidak masuk kedalam hidungnya.

"Ya namanya rumah sakit pasti bau obatlah ra. Yakali rumah sakit bau kapur barus," Jawab asal Hafiz.

"Maksudnya kamu tempat pemandian mayat gitu?" Tanya Aira sambil meyilangkan kedua tangan di dadanya.

Hafiz kegelagapan melihat raut wajah Aira berubah 180 derajat.

"Aduh nih mulut kalo ngomong ngak di filter dulu, apa?" Gumam Hafiz dalam hati dan menepuk-nepuk mulutnya.

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang