86

1.6K 81 1
                                    

Typo ada dimana-mana guys!
Jangan lupa tinggalin jejak setelah membaca🤗

🍃🍃🍃

Hampir satu bulan Aira mengambil cuti, dari masa pemulihan dan untuk mempersiapkan segala acara resepsi pernikahannya dengan dosen beku.

"Hmmm sepi banget sih ngak ada Aira! Mana udah sebulan lagi dia cuti," gerutu Rosita di sepanjang jalan menuju area parkir kampus.

"Wey! Ya wajarlah dia ngak masuk. Besok kan acara resepsinya," jawab Aisyah sedikit sewot.

"Syah!" Panggil Rosita, sahabatnya menoleh sekilas pada Rosita.

"Apa?" Tanya Aisyah dan kembali melanjukan langkah kakinya.

"Kita ke mall yuk! Besok kan acara resepsi Aira. Masa kita ngak ada persiapan mau beli hadiah atau semacamnya," ajak Rosita.

Aisyah nampak berpikir sejenak dengan ajakan Rosita, "Ni anak tumben otaknya lancar. Biasanya suka lola bin bego," batin Aisyah.

Rosita menlambaikan tangannya tepat di wajah Aisyah. Dia bingung, kenapa sahabatnya diam? Apakah Aisyah ke masukan setan?

"Syah! Do you ok?" Tanya Rosita memastikan keadaan sahabatnya.

"Iya, aku baek-baek aja kok. Fiks, aku setuju sama usulan kamu. Ya udah, kita berangkat sekarang aja yok," ajak Aisyah.

Mata Rosita membinar, dia langsung menarik tangan Aisyah dan masuk ke dalam mobilnya.

"Mobil!!! Go!!" Pekik Rosita. Aisyah membulatkan matanya melihat keanaehan Rosita kambuh lagi, "Ni anak sarafnya udah ke potong kali ya? Masa mobil mau di samain sapi Rajo, upin ipin," batin Aisyah.

Mobil milik Rosita sudah berjalan dengan kecepatan rata-rata. Mereka sangat menikmati keindahan kota Pontianak di setiap perjalanannya.

****

Siang ini Aira sedang bersiap-siap untuk pergi belanja di salah satu mini market dekat rumah mertuanya. Hafiz sedang sibuk mengecek nilai dan tugas mahasiswanya, hingga ia tidak memperdulikan istrinya.

"Mas," panggil Aira.

"Hmm," Hafiz hanya menjawab dengan deheman saja. Aira semakin kesal, jika Hafiz sibuk dengan dunianya. Seakan-akan ia lupa dengan statusnya sekarang.

"Nanti pas kita resepsi nanti, kita ngak perlu ngundang artis Nissa Sabyan ya," Sindir Aira.

Hafiz mengeritkan dahinya, apa maksud Aira? Bahkan pihak keluarganya saja tidak ada yang mengundang artis?

"Maksud kamu apa, ra?" Tanya Hafiz dan menoleh ke arah istrinya yang masih setia berdiri di pinggir kasur.

"Kamu cantik-cantik gini mau kemana?" Ujar Hafiz yang baru sadar jika istrinya sudah rapi dengan gamis dan khimarnya.

"Aira mau ke mini market. Titip rumah ya, assalamu'alaikum," pamit Aira dan pergi dari kamar mereka.

"Itu mas Hafiz kenapa sih? Ngak peka banget jadi suami. Bukannya nawarin buat nemenin malah asik lagi sama laptopnya," gerutu Aira di saat menuruni tangga menuju lantai bawah.

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang