Typo ada dimana-mana guys🙇♂️
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca✔🍃🍃🍃
Aira terus berjalan mencari keberadaan suaminya. Ia tak menyangka bahwa Hafiz cemburu kepada Dani, teman masa SMA nya.
"Dasar si es! Sekali cair bikin banjir daerah sekitarnya. Eh, pas beku lagi buat orang pada kedinginan," umpat dirinya terus berjalan di setiap sudut ruangannya.
"Astagfirullah Aira! Kamu kebangetan banget sih?! Masa suami sendiri di katain," ucap dirinya sambil menepuk-nepuk bibir mungilnya.
Helaan napas lelah dari Aira, membuat dirinya untuk memutuskan beristirahat dan duduk di sofa ruang keluarga. Ia menatap nanar perutnya yang masih datar. Setiap hari ia terus berharap, bahwa akan ada malaikat kecil yang tumbuh di rahimnya.
"Kapan aku punya anak Ya Allah. Aku pengen memberikan kebahagiaan untuk keluarga kecil hamba," tanpa ia sadari, ternyata suaminya ada di belakangnya. Hafiz merasa kasihan karena sudah berpura-pura merajuk kepada Aira.
"Semoga Allah menjawab doamu, sayang." Gumam Hafiz dan berjalan menghampiri istrinya.
Aira terus saja mengusap-usap perutnya yang masih rata. Bayangan terhadap seorang anak semakin membuat dirinya sedih, karena belum di berikan kepercayaan. Tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluk dirinya dari belakang.
Ia pun menoleh untuk memastikan orang yang memeluknya itu adalah suaminya, "Mas Hafiz! Ya Allah. Dari tadi Aira cariin, ternyata mas Hafiz ada disini toh?"
Hafiz ikut duduk dan merebahkan kepalanya di paha istrinya. Aira mengusap rambut Hafiz dengan penuh cinta. Sudah lama sekali Hafiz tidak bermanja seperti ini kepada kekasih halalnya. Karena akhir-akhir ini ia di sibukan dengan usaha baru, sedangkan Aira sibuk dengan tugas kuliahnya.
Hafiz meraih tangan kanan istrinya, lalu mengecupnya cukup lama, "Kau tau, ra. Aku sangat beruntung bisa mengenalmu. Maaf, di awal itu aku sempat meragukan ketulusanmu. Ku pikir kau sama saja dengan wanita yang pernah datang di kehidupanku beberapa waktu dulu. Tapi kau tak pernah menyerah untuk memperjuangankan ku. Terima kasih sayang."
Ucapan Hafiz semakin membuat Aira bertambah malu, bukan hanya itu saja. Setiap perlakuan dan kasih sayang Hafiz semakin membuat dirinya merasa bersalah karena belum juga memberikan keturunan untuk imamnya.
"Mas, seandainya aku tidak bisa memberikanmu keturunan. Izinkan aku untuk berhenti memperjuangankan cinta ini. Aku ikhlas jika kau ingin berpoligami agar segera memdapatkan keturunan," mendengar ucapan Aira, Hafiz langsung bangun dan terduduk. Dia tak menyangka kenapa Aira bisa berpikir secepat itu masalah keturunan. Bukankah semuanya sudah di atur oleh sang pencipta?
Hafiz mengeleng pelan dengan pikiran berprasangka buruk terhadap kehendak Allah, "Ra, kamu ngak boleh berpikir buruk tentang kehendak Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa atas takdir kita. Bukan menyangkal pendapat yang tidak-tidak."
Bagaimana pun seorang wanita, pasti menginginkan yang terbaik dalam rumah tangganya. Sama halnya dengan Aira, ia hanya bisa pasrah dengan garis takdir. Hafiz melihat istrinya yang menangis membawa dalam pelukannya. Ia tau, bahwa Aira sangat rapuh untuk hal ini. Dan dirinya juga menginginkan kehadiran seorang anak, tapi mau bagaimana lagi? Karena segala apa pun yang sudah manusia lakukan, pasti semuanya sudah di atur oleh Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]
Espiritual(JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!) Aira Aqila adalah gadis cantik,pintar,mandiri dan soleha.Dia merupakan seorang mahasiswi yang paling nekat mengejar cinta seorang dosen seperti es dikutub,dingin,cuek dan berwajah datar. Rintangan demi rintangan ya...