Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]

63

Typo ada dimana-mana guys🤧

Btw,khusus malam AHAD ini! Saya akan kasih bonus bagi readers yang sudah mau mampir ke ceritaku:)
Jangan lupa jangan kesehatan hati dan raga untuk malem Ahad ini guys😂😂canda

🍃🍃🍃

Flashback

Sesuai dengan janji uminya, kini Fanaya dan kedua orang tuanya tengah menikmati indahnya kota Jakarta. Mereka berkumpul dan menyatap makanan enak disebuah resto terkenal.

"Abi, temennya jadi kesini kan?" Tanya Fanaya disela-sela makan.

"Mungkin sebentar lagi," Ujar pak Bani, abinya Fanaya.

Tak butuh waktu lama, orang yang mereka tunggu pun sudah tiba diresto tersebut.

"Hai Bani!" Sapa seseorang didekat pintu.

"Ya! Kami disini. Ayo kemari!" Ajak pak Bani kepada temannya.

Perasaan Fanaya tidak enak. Pertemuan antara keluarga dan teman abinya pasti memiliki tujuan tertentu. Namun ia harus bersikap biasa saja, agar tidak terlihat mencurigakan.

"Jadi ini putrimu, ni? Cantik juga ya," Puji laki-laki paruh baya yang baru tiba dimeja makan mereka.

Fanaya hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Anakmu kemana?" Tanya abinya Fanaya.

"Assalamu'alaikum, maaf om, tante. Saya terlambat," Ujar seorang pemuda yang baru sampai dimeja makan keluarga Fanaya.

"Wa'alaikumsalam, eh enggak kok. Kamu ngak telat. Lagian kami juga baru sampe," Ucap umi Fanaya.

Fanaya tidak mengubris kedatangan seorang pria dihadapannya itu.

Kedua orang tua mereka berbincang masalah perusaha. Fanaya dan pemuda itu hanya terdiam dan mendengarkan perbincangan kedua orang tuanya.

"Lalu bagaimana dengan perjodohan anak kita? Apakah bisa kita mulai?" Tanya teman abinya Fanaya.

Deg!!

Fanaya menghentikan aktivitas makannya. Ia menatap wajah abinya untuk meminta penjelasan maksud ucapan orang itu. Namun, abinya hanya tersenyum menanggapinya.

"Abi! Umi! Tolong jelaskan maksud semua ini? Ada apa sebenarnya?" Tanya  Fanaya kepada kedua orang tuanya.

Umi Fanaya megenggam lembut tangan putrinya untuk menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan mereka.

"Kami ingin menjodohkanmu dengan, Ridwan nak. Anak temannya abi kamu," Jelas umi Fanaya.

Buliran air mata Fanaya mulai membasahi pipinya. Dia sangat tidak menduga semua ini akan segera terjadi.

"Tidak!! Fanaya ngak mau nikah sama orang itu!!" Tunjuk Fanaya kepada pria muda dihadapannya.

"Tapi kenapa nak?" Tanya uminya.