15

1.9K 109 0
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

Kau ibaratkan bayangan,semakin ku kejar semakin engkau menjauh dariku.Tapi aku yakin,saat aku berbalik arah kedepan.Engkau pasti akan mengejarku kembali.
Aira Aqila
🍃🍃🍃

"Tapikan aneh aja gitu, ra. Cewek yang ngelamar? Kamu ngak ada rasa malu apa?" Tanya Rosita yang tak habis pikir dengan pendapat dari Aira.

"Terus? Mau sampai kapan lagi aku harus menahan rasa ini, ta? Lagian ada kok hadistnya yang memperbolehkan seorang wanita melamar lelaki yang ia cintai," Jeda Aira.

"Kamu ngak pernah denger atau baca kisah ibunda Khadijah melamar Nabi Muhammad Saw?" Tanya Aira yang membuat Rosita mengelengkan kepalanya.

"Emang gimana ceritanya?" Tanya Rosita yang mulai penasaran dengan kisah cinta Khadijah dan Nabi Muhammad Saw.

"Oke aku bakal ceritain sesuai yang aku tau ya...jadi...Ibunda Khadijah pun dulu yang pertama melamar Nabi Muhammad SAW. Khadijah mengutus seorang perantara untuk menyampaikan niatnya kepada Nabi. Dalam Tarikh Ibn Hisyam disebutkan Khadijah berkata, "Wahai anak saudara pamanku, sesungguhnya aku telah tertarik kepadamu dan kekeluargaanmu, sikap amanahmu, kebaikan akhlakmu, dan benarnya kata-kata mu." Khadijah berani melamar Nabi karena keindahan akhlak yang dimiliki-Nya. Nabi yang setuju akhirnya didampingi Abu Thalib dan datang kerumah Khadijah untuk bertemu dengan keluarga dan melakukan lamaran secara resmi." Jeda Aira.

Diceritakan oleh Umar bin Khattab RA dalam HR Bukhari bahwa beliau pernah melamar untuk anaknya (Hafshah) agar dinikahi, "Aku datang kepada Ustman bin Affan lalu aku tawarkan hafshah kepadanya, kemudin Ustman menemuiku dan berkata : setelah saya pertimbangkan saya belum berkeinginan untuk menikah. Lalu aku menemui Abu Bakar RA seraya berkata : jika engkau mau, aku ingin mengawinkan engkau dengan Hafshah, Abu Bakar RA diam tanpa menjawab sedikitpun. Maka aku berdiam selama beberapa malam kemudian Rasulullah SAW datang meminangnya lalu aku nikahkan Hafsah dengan beliau." Sambung Aira yang cukup lebar panjang.Membuat Aisyah dan Rosita terngangga mendengar cerita Aira.

Dok.m.republika.co.id

"Aku sempat kagum sama kamu, ra. Ya walaupun otak kamu agak gestrek,tapi soal agama kamu pantes di acungi dua jempol," Ucapan Kagum dari Aisyah.

"Ho'oh. Pantesan aja, kamu ngebet banget cari tau tentang pak Hafiz. Ternyata semuanya sesuai dengan Hadist toh," Celetuk Rosita.

"Haha kalian bisa aja. Ya udah yuk kita balik ke kelas. Bentar lagi masuk nih," Ajak Aira yang dianguki oleh kedua sahabatnya.

****

Hari ini jadwal kuliah Aira hanya sampai zuhur saja. Setelah shalat zuhur dia tidak langsung pulang. Melainkan untuk pergi ke pasar tradisional Pontianak. Dia ingin berbelanja berbagai keperluan dapur yang sudah habis.

Sembari membawa daftar belanjaan yang sudah yang tulis kemarin malam. Kini dia disibukkan dalam mencari bahan yang ia perlukan. Saat ia asik dengan bahan belanjaannya. Dia sama sekali tidak menyadari keberadaan bu Maryam disampingnya.

"Pak! Tolong ambilkan saya sayur kol 2 kilo ya," Pinta Aira kepada penjual.

"Baik, mba," Jawab pedagang tersebut.

"Loh, kamu Aira kan?" Sapa seorang wanita berpakaian syar'i disamping Aira.

Aira merasa kenal dengan pemilik suara itu, dia pun segera menoleh ke sumber suara itu.

"MasyaAllah, bu Maryam. Ibu udah lama disini?" Tanya Aira sambil bersalaman.

"Baru juga.Kamu sering belanja kesini, nak?" Tanya bu Maryam.

"Iya bu. Bukan hanya belanja, tapi juga jualan," Jelas Aira sambil tersenyum manis kepada bu Maryam.

"Jualan? Emang kamu jualan apa?" Tanya bu Maryam sedikit penasaran dengan kegiatan sehari-hari Aira.

"Itu bu, jualan kue tradisional. Terus,aku titipin ke para pedagang disini," Jelas Aira.

"Memangnya beasiswa kamu kurang?" Tanya bu Maryam mulai asik mencari tahu tentang Aira.

"Alhamdulillah cukup bu. Tapi hasil jualan kue yang Aira buat. Untuk ngirim keperluan orang tua Aira dikampung. Dan sekalian buat ngilangin rasa bosan kalau ngak ada kegiatan atau pas libur kuliah," Jelas Aira lebar panjang.

"Udah cantik, soleha ternyata kamu perkerja keras, nak. Ibu kagum sama kamu, soalnya wanita jaman sekarang itu banyakan maunya yang instan dibandingkan berusaha dulu," Puji bu Maryam kepada Aira.

"Ibu bisa aja."

"Oh, ya. Besok main yuk ke rumah ibu,ini alamatnya," Ucap bu Maryam sambil memberikan kartu alamat rumahnya.

"InsyaAllah bu. Nanti kalau saya mau main ke rumah ibu, bakal Aira kabarin," Jawab Aira sembari menerima kartu tersebut.

"Iya ngak papa. Lagian juga kamu sibuk kuliah juga. Mungkin tunggu kamu libur aja, biar banyak waktu buat kita ngobrol cantik."

"Ini mbak sayuran," Kata penjual memberikan barang belanjaanya kepada Aira.

"Oh, iya makasih. Ini uangnya pak," Jawab Aira sambil mengambil kantong besar berisi sayuran.

"Hmmm...ibu belanja kesini diantar sama supir?" Tanya Aira kepada bu Maryam.

"Iya nak. Kalau mau minta anter sama anak, pasti dia lagi sibuk ngajar kalau jam segini. Jadi ibu sama pak supir ibu aja."

"Ibu mau ngak mampir lagi ke kostan Aira?" Tanya Aira.

"Lain kali aja deh nak. Soalnya ibu nanti ada acara arisan sama temen ibu dikomplek sebelah."

"Oh ya udah. Kalau begitu, Aira pamit dulu ya bu.Assalamu'alaikum," Pamit Aira yang bersaliman dengan bu Maryam.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati jalan ya nak," Pesan bu Maryam sambil melambaikan tangannya kepada Aira.

Aira hanya tersenyum dan menganguk menanggapi pesan bu Maryam. Kini dia pulang menggunakan angkot. Dan terlihat didalam angkot, Aira masih menatap bu Maryam.

"Bu Maryam sangat baik. Beruntung sekali yang akan menjadi menantunya nanti. Aku jadi penasaran untuk mencari alamat kedua orang tua pak Hafiz," Guman Aira dalam hati.

🍃🍃🍃

Gimana guys?
Jangan lupa vote dan komen ya...

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang