14

1.7K 101 0
                                    

Typo ada dimana-mana guys🤧

Jika kau memintaku untuk berhenti berhalusinasi tentangmu.Maaf mungkin aku akan memilih tidak.Karena percuma,kau memintaku untuk berhenti.Sekarang aku sudah berada disetengah perjalananku:)

Aira aqila
🍃🍃🍃

Sekarang Aira sedang berusaha masuk ke ruangan Hafiz. Sebuah paper bag berisi mie goreng, sudah ia siapkan untuk seorang pemuja hatinya. Dengan langkah pelan dia mulai berjalan menuju meja kerja Hafiz.

Dia tidak menyadari bahwa Hafiz tengah memperhatikannya dibalik pintu. Itu lah alasan Hafiz untuk datang pagi-pagi untuk melihat aksi nekad Aira diruangannya.

"Semoga pak Hafiz suka dengan mie goreng buatanku. Maafkan aku pak, terlalu memaksakan takdir untuk bisa bersamamu. Tapi aku sudah terlanjur mengagumi dan mencintaimu. Jika kau memintaku untuk berhenti melakukan ini.Maaf, aku tidak bisa! Karena itu sangat sulit," Monolog Aira sambil menahan bulir air matanya yang akan berjatuhan.

Dengan langkah lemah dan lesu, Aira segera keluar dari ruangan Hafiz. Dan pergi menuju ruang kelasnya. Sedangkan Hafiz termenung mendengar ucapan Aira barusan. Sebegitu cintanya Aira terhadap dirinya? Padahal selama ini dia tidak pernah memberikan harapan kepada Aira.

"Aira, aku mohon hentikan semua ini. Sebelum engkau merasakan sakit yang sangat dalam seperti masa laluku. Aku tak ingin membuatmu berharap lebih. Dan itu alasanku selalu bersikap dingin dan cuek terhadapmu," Gumam Hafiz yang menatap nanar paper bag pemberian Aira.

****

Dengan sikap profesional, kini Hafiz tengah menjelaskan beberapa materi dikelas Aira. Semua para mahasiswa memperhatikannya dengan saksama. Terutama mahasiswi yang tak berkedip sama sekali pun saat menatap Hafiz.

Hafiz sendiri merasa risih dengan tatapan intens dari mahasiswinya. Begitu pun Aira, dia sedari tadi selalu menampilkan senyum manisnya terhadap Hafiz. Namun orang yang ia senyumi tidak pernah menanggapinya dengan tatapan manis.

Malahkan dia hanya menampilkan wajah datar, dingin dan cuek terhadap semua orang dikelas ini.

"Oke, materi kita sampai disini. Jika ada yang kurang jelas. Silahkan tanyakan sebelum saya keluar kelas," Suara bariton dari Hafiz membuat semua mahasiswi terkagum-kagum.

Karena merasa tidak ada yang menanggapi ucapannya. Hafiz memilih untuk mengakhiri materi yang ia sampaikan.

"Baik, jika tidak ada yang bertanya! Saya akhiri dengan Assalamu'alaikum," Salam Hafiz langsung keluar dari ruang kelas itu.

"Wa'alaikumsalam," Jawab para mahasiswanya.

Baru beberapa langkah Hafiz keluar dari kelas mereka. Aira langsung berlari menyusul Hafiz dari belakang. Sahabatnya sempat bertanya namun sama sekali tak jawab oleh Aira.

"Aira kamu mau kemana?" Teriak sahabatnya yang melihat Aira berlari kencang keluar kelas.

"Pak! Pak Hafiz! Tunggu!!!" Teriak Aira yang mencoba menghentikan langkah Hafiz. Namun orang yang ia panggil sama sekali tidak mengubris panggilannya. Dia malah asik melanjutkan langkahnya untuk segera sampai keruangannya.

"Pak!!! Pak Hafiz,please dong pak! Berhenti," Teriak Aira semakin kencang.

Aira berhenti sebentar sambil mencari ide supaya Hafiz berhenti dan mendatanginya. Ide cemerlangnya pun muncul. Dia harus berpura-pura jatuh supaya Hafiz mendatanginya.

Cinta untuk pak Dosen![Completed/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang