Secret

481 65 115
                                    

Yuhu balik lagi nih kita di cerita gak jelas ini wkwk

Yuk langsung baca, sebelumnya jangan lupa tekan tombol bintang di pojok ya!

Selamat membaca part gak jelas ini xixixi

🌼🌼🌼

Jangan merasa sendiri, tanpa kau ketahui di luar sana banyak sekali orang terdekatmu. Yang berusaha melindungi mu dari marabahaya yang mengintaimu.
secret people–

***

"Gue bakal tanggung jawab."

Amara yang baru saja ingin duduk pun mematung di tempat, baru saja dirinya bangun dari tidurnya sudah di sambut oleh pengakuan Rey yang mengagetkan. Ia belum sepenuhnya membuka mata jadi tak melihat Rey ada di ruangannya.

Dirinya kaget sekaligus bingung, siapa yang memberi tahu Rey. Kenapa manusia menjijikan satu ini sudah ada di ruang rawat nya.

Duduk dengan santai dan tangan di lipat depan dada. Wajah datar tanpa dosa, matanya pun tak tertuju padanya. Pria ini membuat Amara geram saja, tak ada guratan bersalah di wajah tampan itu.

Rey menghela nafas pelan, ia tau apa yang di pikirkan oleh Amara, "gue di kasih tau Akash, dan Akash yang bawa lo kesini."

Amara pun hanya menganggukan kepala tanpa bicara. Wajahnya pun sekarang berubah datar, ingin sekali ia menjambak, menampar, memaki, bahkan membunuh pria di samping nya ini. Yang tanpa dosa juga memasang wajah datar, dan berbicara tanpa menatapnya.

Lagi Amara sadar, tidak ada gunanya ia melakukan semua itu pada pria ini. Ini juga salahnya, tak sepenuhnya salah bosnya. "Gak perlu. Saya bisa rawat dia sendiri."

Bukan tanpa alasan dirinya mengatakan itu, Amara hanya ingin terbebas dari bosnya. Ia tak ingin berhubungan dengan bosnya apa pun itu. Rey yang mendengar pun sontak menoleh dan menatap tajam. Entahlah ia rasanya ingin merawat bayi itu, seperti ada magnet yang menarik hati nuraninya.

"Gak! Dia juga anak saya,"

"Tapi saya ibunya,"

"Saya yang buat."

Enteng sekali itu mulut, membuat wajah Amara merah padam. Dirinya menghembuskan nafas kasar.

"Saya cuma ingin menyelamatkan nama baik anda!"

"Untuk apa?"

"Ya supaya tidak tercemar lah. Tidak lucu jika ada berita seorang bos menghamili karyawati nya."

Rey tertegun sejenak, benar juga apa yang di katakan Amara. Image-nya selama ini selalu baik, bahkan keluarganya pun tidak pernah mengetahui kelakuan bejatnya.

Tapi....

Tidak!

Itu anaknya. Entah bagaimana dirinya sudah jatuh cinta pada janin itu. Rasa bahagianya membuncah, mungkin karena kelamaan jomblo dan belum menikah juga. Maka dari itu ketika mendengar kabar itu ia bingung bereaksi bagaimana. Tapi ia juga sadar, ia juga belum siap.

"Gak mau tau, pokoknya saya juga akan merawatnya. Titik!"

"Bos gila ini," Amara merasa geram sendiri, dirinya sudah tak ingin berurusan lagi. Kenapa malah bosnya ngotot sekali.

"Kau mengatakan saya gila?!"

"Iya kenapa? gak terima, mau apa? Mau bunuh gue atau janin yang ada di perut gue? Gak usah sok formal lagi. Belibet ngomongnya." Keluar sudah semua kekesalan Amara, dirinya tidak lagi memikirkan attitude nya lagi di depan bos gilanya ini.

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang