Restu?

297 34 13
                                    

Tandai typo!

***

"Mi!" panggil Rey keras. "Tunggu Mi, Rey bisa jelasin!"

Rey, pria itu lari mengejar ibunya yang sudah memasuki pintu utama rumah. Ia mencoba meraih tangan ibunya namun di tepis kasar.

"Jangan pegang-pegang!" teriak Kayla. Air mata wanita itu tak pernah surut, selama perjalanan ia terus menangis. Ia tak menyangka putranya akan melakukan hal itu.

"Mi dengerin Rey dulu, Rey bisa jelasin!" pintanya memohon. Kayla tak menghiraukan, ia tetap berjalan kedalam rumah.

"Mi... Rey mohon, Mi..." pintanya lirih. Jujur dia sudah tak tahan, ia ingin memeluk ibunya dan mengucapkan maaf sebesar-besarnya.

Kayla berbalik, menatap Rey marah. "MAU JELASIN APA LAGI?! SEMUA UDAH JELAS, MAMI KECEWA REY!" teriaknya marah.

Rey memejamkan matanya, lalu menatap ibunya sendu, ia berjalan mendekat namun Kayla berjalan mundur menjauh. "Rey bisa jelasin..."

"Jelasin apa?!" tanyanya lirih tapi penuh penekanan. "Semua udah jelas kan?"

Rey menggeleng, itu belum jelas. "Belum Mi... Mami salah paham..."

"Kamu tau yang kamu lakukan itu dosa, nak?" tanya ibunya lirih, ia sudah tak kuasa untuk berteriak. Bahkan dirinya sudah lemas dan berpegangan pada tangga.

Rey menunduk dalam. "Rey tau..."

"KALAU TAU KENAPA KAMU LAKUIN ITU REY?!" teriak Kayla frustasi, suaranya tercekat karena menangis. "Kamu tau itu zina kan? Dosa besar!!!"

Rey menunduk dalam mendengar teriakan itu, ia sudah tak kuat memandang ibunya yang menyedihkan. "Rey tau..."

"Lalu kenapa kamu tetep melakukan hal kotor itu?! Dimana akhlak mu?" tanya Kayla pelan penuh penekanan. "Percuma kamu dulu seorang hafidz kalau sekarang kelakuan kamu lebih dari seorang pria brengsek!!"

Bagai disambar petir, bagai ditusuk belati. Sungguh hatinya terasa sakit, dadanya sesak. Rey tau dia brengsek, namun kenapa harus ibunya yang memperjelas?

"Maaf..."

"Maaf kamu gak bisa ngembaliin semua kan? Kamu ngerusak gadis itu... oh atau kalian melakukan dengan sama-sama mau?" tanya Kayla dingin.

Sontak Rey mendongak dan menggeleng cepat. "Itu kecelakaan Mi..."

"Kecelakaan? Sekali langsung jadi?" tanyanya datar. Wanita itu menghapus air matanya, mencoba berdiri dan berjalan ke arah anaknya.

Rey hanya diam, ingin berkata 'iya' tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu untuk menjawab.

Kayla terkekeh kecil di depan Rey, menepuk pelan bahu anaknya. "Kamu tau Mami merasa ibu paling gagal dalam mendidik anaknya, gak bisa jagain anaknya, walaupun kamu laki-laki Mami gagal menjaga kamu untuk gak kejerumus dalam hal sesat itu," ucapnya lirih. "Mami gak berguna, Mami gagal..." lanjutnya.

Mami gak gagal, Rey yang brengsek.

Rey hanya diam mendengar Kayla, ia lebih baik melihat ibunya seperti ini dari pada ibunya berteriak dan menangis. Rey tidak bisa melihat itu.

Kayla memegang kerah Rey. "Mami sayang kamu, nak... Mami gak mau hal ini terjadi pada anak Mami, walaupun kamu laki tapi Mami harus bisa menjaga kamu, tapi Mami gagal... Seharusnya kamu menikah saja, kenapa kamu gak dengerin Mami, kenapa???"

Kayal mendongak, menatap Rey sendu. "Mami pengen marah mukulin kamu, tapi gak bisa. Kamu anak Mami. Tapi bisa kamu turutin satu hal keinginan Mami?"

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang