Bertemu

281 43 53
                                    

Di part atas udah ketahuan si siapa dua orang misterius yang melindungi Amara wkwk

Jangan lupa vote, komen, and share oke!

Tandai typo!
Selamat membaca❤️

***

"Aku pergi." pamit Amara pada Rey, pria itu hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

Amara menatap Rey sekilas, lalu berjalan keluar dengan perasaan campur aduk.

Entahlah keduanya menjadi begitu canggung karena percakapan kemarin malam. Terlebih untuk Amara, ia menjadi gugup jika bertemu Rey.

Sedangkan, Rey? Cowok itu biasa saja. Padahal yang mengucap kata cinta dia.

Sampai di lift Amara berdiri sejenak, menunggu pintu lift terbuka. Wanita dengan dress selutut yang longgar dan rambut di gerai itu sedikit bersenadung kecil. Menghentakan kakinya pelan sebagai irama lagu yang ia nyanyikan.

Tak lama Amara merasa ada yang datang dan berdiri di sampingnya, membuat wanita hamil itu menoleh. Di sampingnya berdiri wanita cantik berhijab, bahkan menurut Amara sangat cantik. Rasanya Amara ingin terus-terusan menatap wanita di sampingnya ini.

Wanita itu menoleh pada Amara, ia merasa di perhatikan. Tersenyum manis sebagai sapaan awalnya.

"Ada apa ya, Mbak?"

Amara menjadi gelagapan sendiri, laku menyengir pelan. "Gak papa hehe." Ia menjadi malu sendiri.

Wanita itu mengamati Amara dari atas sampai bawah, lalu terhenti pada perut Amara yang sedikit membesar, membuat dirinya teringat akan sesuatu.

"Penghuni apart ujung ya?"

Amara kembali menoleh, lalu menatap bingung wanita di sampingnya ini. "Kok tau?"

Wanita itu tersenyum. "Waktu itu gak sengaja liat."

Pintu lift terbuka, keduanya masuk kedalam lift tersebut. Amara menekan tombol untuk turun.

Amara menoleh pada wanita di sampingnya, mengulurkan tangannya mengajak berkenalan, tapi wanita itu justru menatap bingung sedetik kemudian ia sadar dan tersenyum membalas jabatan tangan itu.

"Amara."

Wanita itu tak melunturkan senyumnya. "Aku Zayra." balasnya lembut.

Keduanya melepas jabatan tangan itu, Amara menatap Zayra tanpa kedip. Entahlah ia begitu betah menatap wajah wanita di sampingnya ini.

"Kenapa Amara?" tanya Zayra bingung. "Ada yang salah ya sama penampilan aku?"

Dengan spontan Amara menggeleng kuat. "Enggak!"

"Lalu?"

Amara menyengir kuda, membawa kedua tangannya di belakang tubuhnya, menautkan jarinya di sana. Lalu menatap Zayra tak enak. "Kamu cantik, jadi pengen ngeliatin mukanya terus. Adem gitu."

Penuturan Amara membuat Zayra tertawa, ia tak tau umur keduanya terpaut berapa ia juga tak tau lebih tua siapa, tapi kenapa Amara menjadi menggemaskan di matanya. Lucu sekali ibu hamil ini pikirnya.

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang