Ketahuan

263 29 37
                                    

Tandai typo oke!

🌼🌼🌼

Kayla tiba-tiba merindukan Rey, anak itu sudah satu minggu tidak pulang-pulang ke rumah. Emang anak kurang ajar, pikirnya.

Karena sudah tak tahan Kayla memutuskan mengunjungi apartemen anak tak tahu dirinya itu. Dengan membawa sarapan dan senyum manis Kayla berdiri di depan pintu apartemen Rey. Menekan bel berulang kali, tapi tak kunjung di buka.

"Ini anak kebo banget sih!" Kayla tau hari ini hari minggu, waktunya untuk bermalas-malasan tapi tidak untuk latihan mati juga.

"Gue bobol juga ini lama-lama pintu," kesalnya.

Kayla menekan bel itu berulang kali, kali ini tak lama pintu terbuka.

"KAMU!"

Baru saja Kayla ingin berteriak marah pada anaknya tapi perkataannya terhenti. Bukan Rey yang ada di hadapannya melainkan wanita hamil dengan baju piyama. Wanita itu nampak terkejut, mungkin karena dirinya tadi sempat berteriak.

Cantik, satu kata yang ada dalam otak Kayla.

"Siapa?" tanya Kayla. "Ini apartemen anak saya kan? Kok ada cewek?" tanyanya bingung.

Amara mematung. Ini mamanya Rey, dan ada apa datang pagi-pagi sekali? Dan ini gawat! Kenapa harus dia yang membuka pintu?

"Hellooo," Kayla melambai di depan wajah Amara, membuat Amara terperanjat dan itu membuat Kayla menyerit bingung.

"Ini benar apartemen anak saya kan?" tanyanya sekali lagi.

Amara mengangguk kaku. "B-benar,"

"Lalu dimana anak saya?" tanyanya sambil melirik kedalam, menyusuri ruangan.

"I-tu..." Kayla kembali menatap Amara yang gugup. "Dimana? Sedang mandi? Oh iya kamu siapa??"

Amara menjadi panas dingin di tempat, ia melirik kesana kemari, bingung harus menjawab apa. "Ss-saya..."



"Amara siapa???" tanya Rey yang sedang berjalan kearah Amara dengan mata yang masih tertutup dan mulut menguap. Memakai piyama hitam dan rambut acak-acakan.

Amara terkejut sedangkan Kayla menyerit bingung. Amara memejamkan matanya rapat ketika merasakan Rey mengelus kepalanya, cowok itu sudah di sebelahnya. "Siapa?" tanyanya lagi dengan mata yang belum terbuka sempurna.

"Rey?"

Rey melotot dan menoleh. "MAMI!" ucapnya terkejut.

Mampuslah kau Rey! Hari ini sepertinya akan ada badai, kau tercyduk! Batinnya meringis.

"Siapa dia?" tanya Kayla, ia masih bingung dan sekarang otaknya berfikir yang tidak-tidak.

Bagaimana Kayla bisa berfikir positif, ini masih pagi dan wanita hamil itu menggunakan baju piyama, dan rambut di cepol acak. Jika tamu atau teman Rey pasti berpakaian rapi, bukan?

"Rey?"

Rey gelagapan sendiri, ia bingung. Sedangkan Amara hanya diam dengan telapak tangan yang dingin, pelipisnya sudah mengeluarkan keringat sejak tadi. "I-ituuu,"

Kayla menyerit. "Jawab Mami, temanmu?"

"Bu-bukan," jawabnya terbata. Sekarang pria itu mirip kucing yang sedang di terkam singa, hanya bisa menunduk tanpa berani menatap ibunya. Sedangkan Amara kini wanita itu mundur, bersembunyi di belakang Rey.

"Lalu?" tanyanya lagi, ia menatap anaknya yang mulai gelisah. "Jawab jujur."

"P-pacar Rey..." Kayla melotot di tempat tak hanya Kayla, Amara pun juga.

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang