12. Kehilangan [REVISI]

560 100 37
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

AKU GAK UNPUB, ADA DIJUDUL YANG SUDAH DIREVISI ADA TULISAN "REVISI"

MAU TANYA!

SETIAP AKU REVISI ITU, AKU SELALU TARO DUA TOKOH UTAMA DI AWALAN DAN AKHIR. TAPI AKU BINGUNG, SETIAP AKU BUKA DI AKUN AKU SENDIRI KOK CERITAKU GAK KE REVISI YA.

TERUS FOTONYA GAK MUNCUL. DI TEMPAT KALIAN YANG BACA GITU GAK SIH?

 DI TEMPAT KALIAN YANG BACA GITU GAK SIH?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Kehilangan yang sangat menyakitkan adalah ketika kita kehilangan orang yang benar-benar berarti untuk kita dan itu hal yang begitu berharga untuk kita. Keluarga. Bukan orang lain diluar sana.

***

Malam ini Amara termenung didalam kamar sendirian. Tak ada yang menemaninya. Tidak ada lagi yang ia punya. Semua telah hilang, kini tinggal dirinya sendiri yang tersisa.


Amara berdiam dan menatap kosong kaca jendela kamarnya. Memikirkan hal yang membuat sesak dadanya. Nyeri sekali rasanya. Luka yang ia dapat bertubi-tubi pun melebar begitu dalam.

Gadis yang dulunya begitu ceria dan murah senyum kini telah menjadi gadis yang sangat pendiam, cuek, tak banyak bicara. Entahlah rasanya Amara sudah tidak ada tujuan hidup.

Tujuannya telah hilang.

Dulu waktu masih sekolah, ia ingin cepat dewasa, ingin membahagiakan orang tuanya. Ingin kuliah dan bekerja.

Saat ini semuanya sudah tercapai. Ia pun juga sudah bekerja diperusahaan besar. Tapi tujuan terakhirnya belum terpenuhi saat ini.

Membahagiakan orang tuanya.

Belum sempat ia membalas budi kepada kepada ibunya tapi ibunya sudah pergi dulu meninggalkan nya. Meninggalkan luka yang begitu dalam, dalam hatinya. Mengingat semua perkataan ibunya, hati Amara berdenyut nyeri.

Tapi itu tak seberapa, ia lebih memilih ibunya hidup walaupun tak menganggapnya. Daripada pergi untuk selama-lamanya.

Hatinya lebih sakit ketika kehilangan orang kesayangan satu-satunya.

Malam ini ia hanya menghabiskan waktunya dengan menangis dalam diam, meraung dan berteriak didalam batinnya. Lidah nya terasa kelu tak sanggup mengeluarkan kata-kata. Padahal ingin sekali ia berkeluh kesah pada Tuhan.

Tapi ia sadar Tuhan memberinya cobaan tidak diluar batas kemampuannya. Memberikan masalah sekaligus dengan solusinya.

***

Tak beda dengan Amara, pria berwajah dingin ini juga termenung dalam diamnya. Duduk di balkon kamar ditemani sunyi nya malam. Ada sesuatu yang terasa nyeri di dadanya. Entahlah apa sebabnya.

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang