Ngidam

431 60 121
                                    

Hello semua kembali lagi ya sama gue hehehe
Baca baik-baik di sini ya! Ada sesuatu wkwk

Jangan lupa vote, komen, dan shere!
Bintang di pojokan!

Selamat membaca❤️
Tandai typo!

🌼🌼🌼

Terkadang seseorang yang menjadi jahat itu bukan karena keinginan dari dalam dirinya sendiri, melainkan tekanan dari keadaan sekitarnya yang mengharuskan dirinya melakukan kejahatan demi keselamatannya sendiri.

***

"Sekarang?"

"Jangan tunggu beberapa bulan lagi,"

"Kenapa?"

"Tunggu anak haram yang ada di kandungan dia membesar terlebih dahulu. Biar kan merasakan bahagia sesaat nya dulu saat ini,"

"Terus?"

"Kita lenyap kan." Jawabnya begitu santai dengan seringai tajam pada bibir manis itu.

Terdapat empat orang misterius di dalam satu ruangan ini, dua laki dan dua perempuan. Satu laki-laki adalah yang menjemputnya di bandara, dan satunya adalah orang yang melancarkan semua rencananya. Wanita satunya adalah rekan sekaligus pacar dari pria kedua.

Keempat manusia ini sedang merencanakan sesuatu pada targetnya. Yang tak lain adalah Amara Cheryl Alexzandra, gadis manis yang menginstruksi ketiganya tadi adalah bosnya. Gadis polos nan manis tapi sangat membahayakan.

Bisa di lihat dari ekspresi tiga manusia lain, tercetak jelas wajah tegang dan was-wasnya.  Mereka harus sangat berhati-hati dalam mengatakan sesuatu ketika berhadapan dengan gadis ini, jika tidak nyawanya yang menjadi taruhan nya.

Begitu sadis, memang.

"Lalu selama beberapa bulan, apa yang akan kita lakukan?" Tanya wanita bawahannya itu.

"Hm," gadis manis itu tampak berfikir sejenak, mengetukan jari telunjuk pada dagunya, "kita awasi dia, dan buat rencana yang begitu matang. Jangan sampai gagal, karena banyak yang melindungi dirinya."

***

"Ayo lah Rey, katanya lo mau nurutin apa pun mau gue!"

"Apa sih!"

"Cepetan dong!"

"Ya jangan ngelakuin itu juga dong, malu gue," Rey benar-benar kesal saat ini dengan Amara, sangat berinsik, "gitu kemaren sok-sokan datar tu muka." Cibirnya pelan.

Amara yang mendengar cibiran Rey pun mendelik kesal, "ini kalo bukan karena gue ngidam gak sudi ya gue mohon-mohon," ucapnya begitu sinis, dengan tangan di lipat depan dada, "gitu tadi sok-sokan gaya bilang sama gue mau nurutin apa pun mau gue kalo ngidam. Hilih bicit!"

Memang tadi ketika pulang kerja Rey mengatakan itu pada Amara, tadi waktu di kantor Rey tak terlalu fokus pada pekerjaannya. Jadi, dirinya mempelajari artikel tentang ibu hamil. Dan ada salah satu artikel tentang ngidam yang bertuliskan ketika ibu hamil harus di turuti kalau ingin sesuatu, jika tidak anaknya akan ileran. Dan jadilah Rey bicara seperti itu pada Amara, ia tak mau anaknya ileran.

"Tapi jangan itu dong, ganti lah. Nego nih gue,"

"Mana bisa kaya gitu!"

"Bisa lah, coba Lo bicara sama dia biasanya ikatan ibu dan anak kan kuat,"

"Lo goblok apa gimana sih?! Bodo ah biarin ini anak ileran," sukses bung, ucapan Amara membuat Rey tertegun, ia mematung di tempat.

ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang