Pelan-pelan ya, akhir-akhir ini chapternya banyak rahasia yang terbongkar wkwkwk
Selamat membaca❤️
***
Berbeda dengan di dalam yang sudah aman, kini di luar begitu ricuh dan ramai. Anak buah Flora yang sama banyaknya dengan anak buah Akash kini sedang bertempur.
Alvino, Akash dan ayahnya berpencar. Dimana Akash benar-benar melindungi Sahilla yang berada di belakangnya.
Dan juga Alvino yang sibuk sendiri dengan pistol milik Rey.
"Ini bahaya nggak sih?" Ia memutar pistol tersebut untuk mengamati. "Gila keren banget gue pake ini."
"Di jual bisa kali ye..."
Bugh!
Saking sibuknya mengamati pistol tersebut Vino tak sadar bahwa di belakangnya ada orang yang menyerangnya.
Vino tersungkur di tanah. "Woyla santai dikit ngapa!" Ia beranjak berdiri. "Sakit juga ya..."
Vino menggeleng, lalu menatap lawannya menantang. "Berani lo sama gue? ini gue bawa pistol lohh,"
Pria berbadan besar, otot muncul dimana-mana, wajah sangar itu menatap Vino tajam.
Ia kemudian berancang-ancang ingin menyerang Vino. "Banyak bacot!"
Vino melotot melihat itu. "Eits tunggu dulu..." cegahnya.
"Apa?!"
"Galak banget sih gila..." gerutunya. "Lo beneran gak takut? Gue bawa pistol lohhhh."
Pria berbadan besar itu tak menggubris, ia sudah siap menyerang kembali. Vino pun melebarkan matanya lagi, dengan reflek ia menekan pelatuknya dan tak sengaja mengenai bahu sang lawan.
"Arghhh... bangsat!"
Mata Alvino ingin copot sekarang, bukan hanya melotot ini lebih dari itu. Ia tadi mengobrol karena ingin mengulur waktu karena tak bisa menggunakan pistol itu, seumur-umur ia baru kali pertama memegang pistol asli.
"Amazing..." lirihnya.
Tiba-tiba sudut bibirnya terangkat. "Hebat banget gue..." pujinya. "Oke, mari kita bertempur!"
"WOY! KALO BERANI SINI LAWAN GUE!"
Semua menatap kearah Alvino tanpa terkecuali, termasuk Akash dan yang lainnya.
"Gue bunuh nih lo semua, gue bawa pistol!" ujarnya memamerkan pistol di tangannya.
Akash dan ayahnya hanya menggeleng, lalu berjalan dengan santai kedalam ruangan. Musuhnya sudah terlumpuhkan, hanya tinggal beberapa orang yang bisa di atasi oleh orang suruhannya.
Alvino yang sibuk dengan pistol tak menyadari bahwa sudah banyak orang yang tumbang berserakan di tanah.
"Vin, masuk lo ngapain? Udah kelar ini." ujar Sahilla.
Vino menatap sekitar, lalu berdecak. "Lah, belom juga lawan gue udah tepar semua, pada takut ini pasti!"
Sahilla memutar bola matanya malas, dia sedang berjalan di belakang Akash, karena cowok itu sejak tadi menggenggam tangannya tak terlepaskan. "BURUAN!"
***
"Jadi dia dulu sahabat aku, Stella juga, tapi karena kesalahpahaman aku jauhin Stella, padahal itu semua ulah Flora."
Keempat manusia ini masih di dalam gudang, oh ralat berlima dengan Flora yang masih terikat dan tak sadarkan diri.
Rey hanya diam mendengar cerita Amara dan Stella dengan sayang mengelus bahunya. Rey masih berdiri di samping Amara, mengelus pelan punggung wanita itu yang sedang menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]
Romance(BUDIDAYAKAN FOLLOW DULU BARU BACA!) "Antara Memilih Sang Pencipta atau Ciptaan-Nya" Rank #1- Irene Rank #1- Penuhtekateki Rank #1- Redvalved Rank #3- Suho Rank #4- Surene Rank #3- Harapan Rank #3- Keajaiban Rank #7- Hampa UDAH END DAN MASIH TAHAP R...