Jangan lupa baca dua part sebelumnya yaa...
Selamat membaca ❤️
***
Rey duduk di ruang tamu sendirian, ia menunggu Amara yang sedang bersiap.
Pagi hari ini ia tidak berangkat ke kantor, Rey berencana mengajak Amara pergi keluar.
"Ayo!"
Rey mendongak, tersenyum kecil menatap Amara yang tampak cantik menggunakan gaun berwarna biru, begitu pas. Rambutnya yang di gerai pun nampak anggun.
Rey beranjak dari duduknya, berjalan menuju Amara yang tersenyum kepadanya.
"Cantik." pujinya ketika berdekatan. Amara hanya tersenyum sebagai responnya.
"Mau kemana?" tanya Amara ketika keduanya masuk ke dalam mobil.
"Kamu maunya kemana?" tanyanya Balik.
Amara mendengus, lalu menoleh pada Rey yang sudah menjalankan mobilnya. "Kan kamu yang ngajak,"
"Hari ini kamu yang nentuin," balasnya, matanya masih fokus pada jalanan.
Amara terdiam sambil berfikir, mau kemana ia pergi, ia juga bingung. Seutas senyum manis terbit di bibir Amara, ia ingin sesuatu. "Ke arah rumah ku dulu ya!"
Rey menoleh, menaikan sebelah alisnya, kemudian ia mengangguk.
Keduanya diam, tak ada yang bersuara. Amara sibuk dengan dunianya, dan Rey sibuk pada kemudinya. Tak ada rasa canggung antara keduanya setelah kejadian itu, Rey juga sudah meminta maaf dan Amara pun memaklumi dirinya.
Hubungan mereka baik-baik saja, tidak ada masalah, terjalin seperti yang keduanya bicarakan malam itu.
Tapi....
Akan kah akan tetap seperti itu? Tidak mungkin bukan jika menjalani tanpa ikatan sampai selamanya?
Itulah yang ada di otak Amara, tentang kelanjutan hubungan keduanya yang memiliki jurang yang dalam. Bisakah mereka bersatu dalam sebuah hubungan?
"Hah..." helaan nafas terdengar, mengundang seseorang di sampingnya menoleh.
"Ada apa? Terjadi sesuatu pada 'dia'?" tanya Rey ketika menoleh.
Amara tersadar dari lamunannya, menoleh dan tersenyum pada Rey. "Gak papa, keinget sesuatu aja. Gak penting tapi."
Rey mengangguk dan melanjutkan perjalanan, tidak terlalu jauh jarak rumah Amara dulu dengan kediaman keluarga Alexzandra. Sekitar 30 menit keduanya sudah sampai di sekitar komplek perumahan Amara dulu.
"Mau kemana ini?"
"Beliin bubur ayam ya!" pinta Amara pada Rey.
Rey sedikit menyerit. "Dimana ada bubur ayam? Aku gak tau."
Amara menoleh. "Mang Ujang," jawabnya menyengir. "Tuh sekitar taman."
Rey mengangguk, mengelus pelan kepala Amara. "Oke. Everything for you."
Amara tersenyum kecil sebagai respon, ada rasa aneh yang muncul, ada rasa bahagia sekaligus sesak yang memenuhi rongga dadanya.
Ia juga ingin tertawa mendengar Rey mengatakan hal tersebut tapi ia tahan, wajahnya datar tapi kenapa kata-katanya sok manis sekali.
"Itu sebelah sana," tunjuk Amara ketika melihat Mang Ujang.
Rey memakirkan mobilnya lebih dekat, kawasan ini adalah taman dan penjual bubur itu ada di kawasan dalam taman, tidak mungkin ia membawa mobilnya ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReyMara || Kita Beda✓ [REVISI]
Romance(BUDIDAYAKAN FOLLOW DULU BARU BACA!) "Antara Memilih Sang Pencipta atau Ciptaan-Nya" Rank #1- Irene Rank #1- Penuhtekateki Rank #1- Redvalved Rank #3- Suho Rank #4- Surene Rank #3- Harapan Rank #3- Keajaiban Rank #7- Hampa UDAH END DAN MASIH TAHAP R...