BAGIAN 18 ~

541 50 29
                                    

Jangan lupa vote dan comment 💕
Happy reading 💕💕

🌙🌙🌙

"Dok ada apa dengan Samuel dan Tiara? Bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya mami Tanti khawatir.

"Mohon maaf tapi......"

"Maaf permisi"ucap seorang suster yang menghampiri mami Tanti dan memotong ucapan dokter yang akan berbicara.

"Iya sus"

"Apa benar kalian dengan keluarga pasien yang bernama Samuel dan Tiara?"tanya suster tersebut. Suster tersebut sebelumnya telah melihat data diri Samuel dan Tiara lewat kartu pelajar mereka yang berada di dompet Samuel dan tas milik Tiara.

"Iya sus saya maminya"

"Keadaan Samuel hanya luka ringan saja tinggal menunggu siuman tapi ada beberapa luka yang membutuhkan proses untuk penyembuhan Bu"

"Bagaimana dengan Tiara sus?"

"Sebaiknya ibu langsung menemui dokter untuk lebih jelasnya"

"Tapi tadi kata dokter tersebut mereka telah tiada sus"ucap mami Tanti sambil menunjuk dokter yang ternyata masih berada disitu dan mendengarkan ucapan suster tersebut. Dokter tersebut pula yang mengatakan Samuel dan Tiara telah tiada.

"Maaf Bu sebelumnya saya belum menyelesaikan ucapan saya tapi ibu yang tadi sudah pingsan, dan saya kira kalian adalah keluarga pasien yang saya tangani"

"Tadi saat keluar dari UGD saya sudah ditanya keadaan pasiennya, ya saya jawab saja pasiennya telah tiada karena memang benar, ternyata saya salah keluarga, maaf sekali lagi Bu"

"Iya tidak apa lain kali memberikan informasi yang benar"ucap mami Tanti yang terlihat kesal.

"Mohon maaf saya permisi"ucap dokter berlalu.

"Ruangan dokternya dimana ya sus?"tanya mami.

"Mari saya antar"

Mami Tanti pun mengikuti langkah suster menuju ruangan dokter diikuti Niel. Tapi sebelumnya ia memanggil ayah Tiara untuk ikut untuk mengetahui kondisi Tiara.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya Setyo ayah Tiara yang duduk berhadapan dengan dokter dan di sebelahnya mami Tanti yang ikut menemani sedangkan Niel menunggu di depan.

"Keadaan Tiara saat ini cukup parah pak, bisa dibilang kritis. Kepalanya mengalami benturan yang cukup keras"

"Astaghfirullah"lirih Setyo. Mendengar nya saja sudah membuat Setyo merasakan sakit, bagaimana dengan putrinya yang mengalami ini.

"Tiara kehilangan banyak darah"ucap dokter dengan berat hati.

Deg.

Serasa di sambar petir di siang bolong membuat mami Tanti melemas seketika. Setyo menggeram frustasi bagaimana bisa ini semua terjadi pada putri tersayang nya itu.

"Lalu apa masalahnya? Bukannya rumah sakit punya stok darah di bank darah?"tanya mami Tanti.

"Golongan darah Tiara termasuk golongan darah yang langka, AB resus negatif dan gak semua orang punya, mungkin ayah atau ibu nya bisa mendonorkan karena darah sang anak akan sama dengan ayah atau ibu kandungnya pak"jelas dokter tersebut.

"Kita butuh tiga kantong darah, sedangkan rumah sakit hanya memiliki satu kantong, kita membutuhkan dua kantong darah lagi pak"sambung dokter.

"Apa bapak bisa mendonorkan darah bapak untuk Tiara?"tanya dokter.

Aku , Kamu Dan Dia (Giya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang