Hehe, maaf banget aku sebulanan gak update. Jadi, sekalian nunggu partner aku kelar sama urusannya, aku bikinin part seru-seru aja. Nggak berhubunhan sama cerita aslinya kok. Hehehe. Kek OVA gituuu.
Sekalian ngobatin rindu kalian sama Tama-Jungkook.
I love u, guys!
•••
"Jepang?"
Tama mengangguk sembari tangannya terus melipat baju ke dalam kopernya. Lagi packing di atas kasurnya, sementara yang bertanya duduk di meja belajar sambil bersidekap.
"Berapa lama?" Jungkook duduk di samping koper, mengerjap mencari perhatian gadisnya yang sudah selesai packing dan meletakkannya di samping pintu kamar.
"Um... lima hari, kayaknya," jawabnya ragu dan duduk di samping Jungkook. Dia tersenyum melihat Jungkook memejamkan mata saat Tama mengusap pipinya lembut. "Nggak lama, kok."
Jungkook kembali menatap manik cokelat kesukaannya. Tempat dimana ia merasa nyaman dan tenang di sana. Tangannya menangkup tangan Tama yang berada di pipinya. "Tapi kalo aku lagi kangen, gimana ketemunya?"
Tama tersenyum geli mendengarnya. Nggak biasanya pria itu berkata demikian dan terasa asing di telinganya. Lantas ia berikan kecupan singkat di pipi kanan Jungkook.
"Kan bisa telepon sama video call, kak."
Tanpa aba-aba, gadis itu sudah diterjang oleh Jungkook hingga mereka terbaring dengan tubuh yang masuk ke dalam dekapannya.
"Aku gak mungkin minta Jaehyun atau Eunwoo buat pelukan kayak gini kan, Tam?" Jungkook menenggelamkan wajahnya di leher Tama. Menghirup aroma gadis itu yang selalu menjadi candunya.
Bukan jawaban yang didapat, alih-alih gadis itu malah terbahak geli mendengarnya. "Boleh aja sih, kak. Mereka juga nggak bakal keberatan sih, kayaknyaaa," sahutnya jenaka yang kemudian tertawa lantaran Jungkook menggelitik perutnya.
"Nanti kamu pulang dari Jepang nangis darah ngeliat aku nempel ke mereka terus." Jungkook tersenyum lebar melihat Tama membelalakkan matanya.
"Jangan sampe!"
Perlahan suasana kamar Tama tak bersuara lagi. Mereka berdua asyik berdiam diri dengan posisi Jungkook yang membaringkan kepalanya di perut Tama, sementara tangan gadis itu yang memainkan surai legam nan halus milik Jungkook.
Tama sebenarnya lagi tidak ingin bepergian jauh, tapi Taehyung sudah membelikan tiket untuknya juga. Terlebih mereka disuruh untuk berkumpul di rumah kakeknya yang berdarah negeri sakura tersebut, ayahnya Zidane. Sementara papanya sendiri sudah ke Jepang duluan kemarin bersama mama dan adiknya.
"Aku mau wujudin to-do list yang kamu bikin, Tam." Jungkook menatapnya teduh, seulas senyum manis juga muncul di sana.
Tama yang sadar akan ucapan Jungkook terkejut. Ia sampai terduduk sehingga kepala Jungkook jatuh ke pangkuannya. "Kapan kakak bacanya?!"
Jungkook menjawab santai, "Pas kamu sibuk packing, aku diem-diem baca." Tak lupa tangannya menunjuk banyaknya sticky note berisi keinginan Tama di wall grid. Pria itu mendengus geli melihat tatapan tajam Tama. Ngambek kayaknya. "Lagian nggak ada yang aneh kok dari list kamu itu. Justru aku mau."
Tama hela napas panjang, "Waktunya yang nggak tepat. Pasti tahun baru nanti kakak juga habisin waktu sama keluarga kakak, 'kan?"
"Hn?" Jungkook memiringkan kepalanya, menatap geli Tama yang tampak menatap kosong sticky note yang berkumpul di sana. "Hah, iya ya. Bener juga."
Suara Jungkook mengalihkan perhatian Tama dan memandangnya kembali. "Tapi setelah dari Jepang, aku langsung nemuin kakak, kok!"
Jungkook memosisikan dirinya jadi duduk. "Jadi, selama di Jepang kamu nggak kasih aku kabar sama sekali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...