BAM! BAM! BAM!
Suara dering telepon dan pintu utama yang diketuk tidak sabaran membuat Tama maupun Jungkook mengerang kesal dibalik selimut tebal. Jungkook menutup wajahnya dengan bantal, sedangkan Tama mulai terbangun. Disusul dengan nama Jungkook disebut di luar rumah itu membuat Tama tanpa ragu langsung keluar kamar dan membuka pintu.
"OUR KOOKIE IT'S TI..." teriakan tersebut mendadak menguap saat melihat presensi seorang gadis yang menyambut mereka dengan penampilan khas baru bangun tidur.
Kelima pria itu bahkan tercenung menatap Tama yang mengangkat kepalanya dan menyapa teman-teman Jungkook yang bertamu di pukul delapan pagi.
Kurang kerjaan sih sebenarnya.
"Kak Jungkook masih tidur, masuk aja dulu, kak," kata Tama sambil membuka lebar pintu utama. Ia hendak kembali ke kamar Jungkook kalau saja tidak menyadari kelima pria tersebut tidak bergerak sesenti pun. "Hello?"
Menyadari teman-temannya menatap ke satu titik yang menjadi penyebab mereka terdiam, Jaehyun berinisiatif mewakili suara hati mereka meskipun ragu, "Tam, look at your... neck."
Gadis bersurai mullet tersebut menoleh ke samping, menatap pantulan dirinya di kaca berbingkai bulat dan menyipitkan matanya agar pandangannya terlihat jelas. Terdiam cukup lama, Tama memandang lehernya dan kaku saat itu juga. Kedua matanya membola melihat banyak ruam dan bekas tangan di sana, debaran jantungnya dua kali lipat lebih cepat dan tanpa suara, gadis itu lari ke dalam kamar Jungkook.
Meninggalkan kelima pria yang masih terkejut dengan apa yang dilihat mereka barusan.
"Kak Jungkook!"
Si pria tak menyahut.
"Kak!"
"Jungkook!"
"Babe!"
Gumaman terdengar samar-samar dibalik bantal yang menutup wajahnya. Tama jadi geram lalu menarik bantal dan selimut membuat Jungkook terpaksa terbangun. Bibirnya melukis sebuah kurva manis sambil mengesampingkan posisi tidurnya, menghadap Tama yang berdiri di sisi ranjang dengan tatapan murka.
Jungkook menepuk sisi ranjang yang kosong. "Sini, tidur lagi. Masih pagi," katanya dengan suara khas bangun tidur.
"Ini kenapa jadi gini?!" Tama menunjuk lehernya, Jungkook beranjak duduk. "Nutupin bekasnya gimana coba sampe ke leher segala?"
"Sekarang hari libur, gak ada yang liat juga selain aku," Jungkook menjawab polos sambil minum segelas air mineral. "Tadi siapa yang datang?"
"Temen-temen kakak," jawab Tama ketus. Ia berjalan menuju closet Jungkook dan mengambil asal hoodie kekasihnya lalu dipakai untuk menutupi bekas di lehernya. "Aku pulang."
Otomatis membuat Jungkook terbangun dan menahan tangan Tama yang hendak pergi keluar kamar. "Aku antar."
"Di luar ada temen-temen kakak. Aku pulang sendiri aja. Tau gak, aku malu banget bekasnya diliat sama temen kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...