hampir 2k!!!
Malam tiba. Taman belakang yang bersebelahan dengan kolam renang dan terdapat joglo di sana sudah didekor untuk acara bbq. Alat panggang, bahan-bahan, dan serta minuman sudah tersedia rapi di joglo.
Jaehyun, Taeyong, dan Johnny tengah sibuk memanggang daging. Jayline, Eunwoo, dan Tama hanya duduk santai di joglo sambil mengiris beberapa bahan. Seungyoun sibuk dengan gitar akustiknya. Memetik dengan alunan lembut sambil bergumam.
Namun, disaat gadis surai sebahu itu beranjak dan hendak menuju daging yang matang tengah dipotong kecil oleh Johnny, ia mendadak kepengen pipis. Daritadi memang banyak minum sih, makanya beser. Lantas, Tama memutuskan untuk ke toilet samping dapur. Ketika menaiki tangga menuju teras belakang yang terdapat dapur dan juga toilet, netranya bertemu dengan sosok Jungkook yang duduk sambil memainkan ponselnya. Suara game terdengar, pandangan begitu fokus.
"Pantesan Kak Jungkook gak balik-balik, taunya ngegame di sini." Tama menyeletuk, mengundang atensi Jungkook yang mendelik lalu kembali mengacuhkannya. Gadis itu bergidik kecil, lalu kembali melangkah menuju toilet.
Tapiii, ketika ia baru saja di pintu dapur, Tama melangkah mundur. Ucapan Jaehyun kala sore tadi masih teringat di otaknya walaupun kata Jungkook itu hanyalah karangan, tetap saja fakta villa ini tak dihuni selama setahun membuatnya berasumsi seram. Mendengar suara game di belakangnya, Tama menolehkan kepala melihat Jungkook masih di sana. Pun, ia mendekati Jungkook.
Well, keputusannya sudah bulat dan akan terlihat gila. Tapi, mau gimana lagi? Dia sudah kebelet dan takut secara bersamaan. Jaehyun sialan memang.
"Kak," panggilnya. Menyentuh bahu Jungkook pelan membuat si pria mendongakkan kepala mendapati raut ragu gadis itu.
"Kenapa?" tanyanya dengan nada rendah, tapi terus memerhatikan gerak-gerik Tama yang terlihat gugup.
"A-anu itu ... Kak Jungkook mau gak," Tama mengulum bibir sejenak, asli dia malu banget, dan kembali melanjutkan dengan cicitan pelan, "Temenin aku ke toilet."
Lama ditatap oleh Jungkook sukses membuat dirinya malu. Tangannya ia tarik kembali. Rona merah sudah menghiasi wajah si gadis kini. "Aku gak berani sendiriㅡ"
"Ya udah, ayo." Jungkook tiba-tiba saja sudah berdiri dan berjalan duluan ke dalam dapur yang diikuti oleh Tama. Bersandar pada pintu kulkas yang bersebelahan dengan toilet, Jungkook mengendikkan dagunya. "Gue tunggu di sini."
"Makasih, kak," sahutnya dengan senyum manis sebelum sosok Tama hilang dibalik pintu toilet.
Jungkook mendengus geli. Ia kembali melanjutkan memainkan ponselnya, yang tak lama kemudian satu orang masuk dengan kedua alis terangkat mendapati Jungkook di sana.
"Ngapain lu?" tanya Seungyoun.
"Nemenin Tama," balas Jungkook sambil menunjuk pintu toilet.
Seungyoun melihat itu, entah iblis mana yang merasukinya sampai-sampai ia meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya pada Jungkook yang mengernyit bingung. Mengkodenya untuk diam dengan cengiran khasnya. Detik setelahnya, Seungyoun menggedor pintu secara acak membuat bunyi bising yang menciptakan pekikan dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...