40

204 33 9
                                    

Satu minggu berlalu begitu cepat sampai tidak sadar kalau jam sembilan nanti Tama sudah harus berada di kampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu begitu cepat sampai tidak sadar kalau jam sembilan nanti Tama sudah harus berada di kampusnya. Ia memiliki jam pagi dan berhubung di hari Senin, hanya memiliki dua mata kuliah.

Hari ini, gadis itu tengah bersiap-siap untuk berangkat. Siap dengan kaos hitam polos ditutupi kemeja flanel biru serta celana kulot berwarna senada dengan kaosnya. Sehari sebelum hari kuliahnya, Tama memutuskan untuk kembali ke apartemennya namun dengan syarat, Taehyung juga harus tinggal di sana. Itu permintaan dari sang papa. Tama tidak memusingkan itu, lagipula dia juga jadi menghemat ongkos lantaran abang sepupunya itu pasti akan selalu mengantarnya. Meskipun jika ditinggal seorang diri, Tama takut sampai di rumah, dapurnya sudah kebakaran.

"Udah belum?" Taehyung menyembulkan kepala dibalik pintu kamar adiknya lalu menghela napas lega melihat Tama sudah siap untuk pergi. Taehyung membuat raut jenaka. "Asik udah cantik, wangi lagi. Mau gebet degem, ya, lo?"

Tama tak ragu mencubit pelan lengan abangnya. "Ya, nggak lah! Hari pertama semester baru, harus rapi. Kalo udah minggu selanjutnya, balik lagi deh jadi gembel," sahutnya.

Taehyung tertawa mendengarnya. Gembel yang dimaksud itu Tama yang tidak akan pernah mandi, memakai parfum, juga berpakaian ribet. Biasanya dia selalu cuci muka, sikat gigi, juga pakai kaus oblong sama celana bahanㅡkadang celana training pernah dia pake.

Tama berseru pelan tatkala mengingat satu hal dan menatap Taehyung dengan kedua alis hampir menyatu. "Satu lagi! Gue gak suka brondong. Sukanya kak Jungkook seorang."

"Hm. Iya, serah lo. Untung nggak bertepuk sebelah tangan lagi, ya."

Tama hampir saja menjambak rambut Taehyung kalau saja tak ingat jika itu memang benar adanya. Alih-alih menjambak, justru Tama menarik kerah jas Taehyung ke bawah lalu diusapnya dengan senyuman penuh arti membuat si pria menelan susah salivanya. Tahu betul dia kalau Tama lagi nahan diri untuk nggak meledak.

Taehyung berakhir meringis pelan saat Tama menepuk pelan pipinya. "Canda, Tam."

"I know."

Ting!

Mereka keluar dari lift dan langsung menuju ke mobil Taehyung. Beberapa menit setelahnya, mobil bmw keluaran terbaru itu sudah melaju membelah hiruk-pikuknya jalanan pagi itu.

Tak membutuhkan waktu yang lama sampai akhirnya tiba di gedung fakultas Tama. Setelah berpamitan, gadis itu melirik jam tangannya yang lima menit lagi akan dimulai kelas pertamanya di semester baru ini. Buru-buru gadis itu berlari cukup kencang sampai ia berbelok ke kanan guna menaiki tangga, tubuhnya ditubruk dari arah yang berlawanan.

Tama sudah memejamkan matanya karena tahu ia akan jatuh ke lantai, tetapi malah sebuah rangkulan di pinggulnya yang ia dapatkan. Refleks, Tama langsung sadar dan mendorong kasar orang yang sudah menabrak dan membantunya secara bersamaan.

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang