"Sleep tight."
Netra hazel itu lantas terbuka dari mimpinya yang menampakkan pria itu tengah mengusap pipinya dengan lembut. Melirik ke sekitar kamarnya, Tama menghela panjang dan beranjak duduk begitu sadar ini sudah pagi.
Tangannya mengambil ponsel di atas nakas dan mengecek isinya. Barangkali ada notifikasi penting dan beruntungnya tidak ada. Hehe. Ia melirik jam dinding, sudah pukul delapan lewat sembilan menit rupanya.
Dan, itu rekor untuknya karena selama liburan, Tama selalu bangun di atas pukul sembilan pagi. Setelahnya, Tama bersandar pada headboard seraya menekuk kaki lalu memeluknya. Sudah menjadi kebiasaan bagi gadis itu kalau sudah bangun tidur, dia pasti akan mengingat mimpi yang baru saja terjadi.
Apalagi mimpinya barusan seperti kenyataan. Agak samar-samar memang mengingat satu pria yang ia sukai sejak dua tahun itu tengah bersikap lembut padanya. Dan lagi, ia berjongkok di sebelahnya sambil mengucap maaf.
"Mimpi gue kok gini, ya?" Tama menggaruk rambutnya asal sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari sarangnya.
Melihat pintu kamar di hadapannya yang tertutup rapat lantas membuat Tama berdiam diri. Seingatnya, kamar itu selalu dibuka pintunya, tak pernah ditutup. Penasaran dan horor juga yang ia rasakan, Tama perlahan memutar knop pintu.
Berhasil, kepalanya ia masukkan lebih dulu ke dalam dan tertegun saat itu juga.
Di sana, di atas ranjang kecilnya ditempati seseorang yang ada di mimpinya tadi. Tengah duduk sembari membuka buku catatannya sejak SD yang bahkan sudah lupa apa saja isinya.
"Kak Jungkook?" Gadis itu masuk ke dalam sepenuhnya ke kamar yang sebenarnya ia gunakan untuk ruang belajar dan banyaknya buku novel.
Yang dipanggil mendongak, menatap presensi yang baru saja bangun tidur lalu menepuk sebelahnya, meminta Tama duduk.
Tama meringis kecil. "Maaf, ya, kak, ranjangnya nggak besar. Aku sengaja beli yang kecil soalnya jarang tidur di sini," katanya.
"Gapapa, lagian gue tidurnya nggak berantakan banget." Jungkook menatapnya sambil tersenyum. "Tidur lo nyenyak?"
"Huum." Tama mengangguk senang. "Terima kasih kak udah bawa aku ke kamar, hehe."
Jungkook lantas mengusak rambut Tama. "Ya kali gue biarin lo tidur di sofa."
"Tapi, kak," kata Tama tiba-tiba merubah duduknya menghadap sepenuhnya ke arah Jungkook yang menaikkan kedua alis, penasaran.
"Kenapa?"
"Aku tadi mimpi."
"Apa tuh?"
Tama menyipitkan mata seraya memandang wajah Jungkook dan bergantian pada pakaian yang pria itu kenakan. Semuanya sama seperti di mimpinya, apa hanya kebetulan?
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...