42

181 32 12
                                    

Jungkook membaringkan tubuh Tama dengan penuh hati-hati tanpa banyak suara di kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook membaringkan tubuh Tama dengan penuh hati-hati tanpa banyak suara di kasurnya. Gadis itu lelah. Baik secara fisik maupun mental hingga tertidur di pelukan Jungkook.

Menaikkan selimut sampai seleher Tama, Jungkook masih tak beranjak dari duduknya yang memandang wajah sembabnya. Tangannya mengusap lembut kening Tama yang mengerut tipis, lalu turun pada pipinya yang sedikit tirus.

Kalau boleh jujur, Jungkook suka dengan pipi gembil Tama yang terlihat kontras dengan bentuk tubuhnya. Terlihat menggemaskan dan membuatnya betah mengunyel-unyel pipi itu. Bibir yang biasanya terlihat merona kini memucat. Membuatnya bertanya-tanya apa saja yang dilakukan Tama saat tinggal sendiri pasca insiden itu.

"Meow."

Fokus Jungkook langsung teralihkan mendengar suara kucingnya yang bergelayutan di kakinya yang masih berpijak pada lantai bervinyl. Ia langsung meraih tubuh gembulnya seraya melipat kaki dan meletakkan di pangkuannya. Mengelus-elus kepala kucing hitam keabuan itu yang memejamkan mataㅡmenikmati.

"Mommy lagi tidur. Jangan berisik, ya," bisik Jungkook dengan fokus yang tak teralihkan dari wajah lelap Tama.

Suara dengkuran menjadi satu-satunya yang didengar dari Lina yang mendongakkan kepala dan mengerjap pelan menatap Jungkook yang tersenyum. Lagi, Jungkook membelai kepalanya hingga kucing hitam itu meringkuk di pangkuannya.

"Anak pintar."

Gerakan kecil yang berasal dari Tama membuat pria itu mendongak dan menemukan si gadis tengah mengerjap pelan matanya. Masih sipit-sipit memandang Jungkook dan kucing itu hingga ia betulan melek sepenuhnya dan memiringkan posisi tidurnya.

"Hai," sapanya terdengar serak pada kucing itu.

"Hai juga, mom."

Kening Tama mengerut. "Mom?" Pandangannya naik menatap Jungkook yang mengulum senyum.

"Yeah, you are." Dia terkikik geli melihat rona merah di pipi Tama. "Kenapa bangun, hm? Kita ganggu, ya?"

"Nggak kok." Tama menggeleng pelan. "Tapi aku laper."

"Astaga, Tama," dengusan tawa lolos dari bibir si pria tak percaya mendengar ucapan gadisnya, "Aku kira kenapa taunya karena makanan."

"Tapi aku males bangun."

"Tunggu di situ. Aku ambilin biar kita makan bareng."

Pria itu langsung beranjak keluar kamar meninggalkan Tama bersama Lina yang mulai bergelayutan manja padanya. Tama yang sudah setengah rebahan mulai memainkan kedua kaki depan Lina sambil bergumam asal layaknya ngobrol sama bayi. Tak jarang gadis itu terkekeh geli melihat raut kucing itu dan sadar lantaran dirinya macam orang tak waras. Tapi, toh ia memang suka bermain dengan hewan dan membuat moodnya naik secara drastis.

Sampai Jungkook akhirnya masuk juga setelah beberapa menit lamanya di dapur dengan nampan dan satu piring berisi nasi dan sup ayam yang dibuatnya, Tama membaringkan Lina yang mulai tertidur di perutnya.

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang