41

203 32 20
                                    

Cerita ini mending dipindahin ke Dreame atau NovelMe, ya? Banyak sider sih. Kalau dipindahin ke sana kan lumayan gue dapet cuan soalnya bakal digembok tiap part nya 🌝

 Kalau dipindahin ke sana kan lumayan gue dapet cuan soalnya bakal digembok tiap part nya 🌝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari pertama kuliah di semester lima ini membuatnya pusing bukan main. Selain ada matkul baru yang memusingkan kinerja sel-sel otaknya, jamnya pun ikutan banyak. Sehari tiga kali. Udah macam minum obat aja :")

"Gue gak ngerti apa-apa ya lord."

Tama mengangguk, menyetujui ucapan Hyunjin yang menghentakkan kepala ke belakang. Helaan panjang terdengar, begitupun dengan Tama yang memilih menelungkupkan wajah di lipatan tangannya.

"Lo laper gak, Tam?" tanya Hyunjin sambil menoleh pada Tama. Sayangnya, tak ada jawaban dari si gadis membuat ia menyentuh bahunya lalu diguncang pelan, namun sedetik setelahnya, langsung ditepis kencang oleh gadis itu.

Hyunjin mengerjap kaget, begitupun dengan Tama yang melebarkan matanya lantaran terkejut. Membuat gadis itu tersadar lalu meminta maaf pada Hyunjin.

"So-sori, gue cuma mau ngajak lo ke kantin," balas Hyunjin. Suaranya terdengar linglung pula.

Tama kemudian geleng kepala. Seulas senyum tipis ia berikan sebelum beranjak dengan tasnya yang disampir di bahu kanannya. "Kalo gitu gue duluan, ya. Maaf sama yang tadi, Jin."

Pria itu mengangguk samar. Menatap heran punggung Tama yang mulai menjauh dan hilang dibalik pintu kelas. Agak mengernyit mengingat sikap Tama hari ini yang sangat berbeda dari biasanya. Tak banyak omong apalagi interaksi dengannya maupun sama yang lain.

Biasanya selalu terlihat supel dan ceria. Namun kali ini, hanya senyum simpul yang diberikan. Membuatnya bertanya-tanya apa yang terjadi selama liburan kemarin.

Sementara di studio yang disediakan oleh kampus, terdapat lima orang yang tengah latihan band untuk acara inagurasi nanti hari sabtu.

Seungyoun yang sebelumnya hendak keluar untuk ke kantin sekedar beli minuman mendadak terhenti di ambang pintu saat melihat satu presensi yang berjalan ke arahnya. Ia menoleh ke belakang, seulas senyum miring tercetak di wajahnya kemudian menyapa gadis itu.

"Hai, Tama!" sapanya dengan senyum lebar, membuat yang disapa mendongak dan membalas sapaannya. Pun, Seungyoun bersandar di ambang pintu. "Mau ngapelin kak Jungkook, ya?"

"Iya. Disuruh nih sama dia," balasnya sambil terkekeh.

"Mending ke kantin dulu, yuk! Temenin gue beli minuman. Haus banget," kata Seungyoun seraya mengusap jakunnya.

Tama mengangguk. "Gue taro tas dulu, kak."

"Eits bentar!" Seungyoun mendadak menyodorkan kedua tangannya dengan cengiran khasnya, menghasilkan kerutan tipis di dahi.

"Kenapa?"

"Lo tunggu sini aja. Biar gue yang taroin tas lu. Nanti kalo masuk sekarang, barabe lagi."

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang