17

205 34 75
                                    

Sudah tiga bis lewat dan gadis itu masih saja betah duduk di halte dengan memandang sepasang sepatunya yang mulai kumuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga bis lewat dan gadis itu masih saja betah duduk di halte dengan memandang sepasang sepatunya yang mulai kumuh. Bibirnya tertekuk ke bawah dan sesekali menghela napas panjang. Niat untuk pulang sesegera mungkin jadi sirna. Malah, dia jadi ingin berlama-lama di luar.

"Artama?"

Kepalanya lantas mendongak dan menemukan mobil hitam berhenti di depannya dengan kaca yang diturunkan sehingga dia bisa melihat si pemanggil.

Sudut bibirnya tertarik ke atas dan sedikit meloncat melihat si ketua BEM teknik elektrik itu yang menyapanya.

"Kak Taeyong?"

Pria itu tersenyum manis. "Sini masuk!"

Tanpa ditawarin dua kali, gadis itu bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Taeyong. Memasang sabuk pengamannya, kepalanya tertoleh pada pria itu.

"Gue kira, Kak Taeyong lupa nama gue," kata Tama sambil terkekeh pelan.

"Hampir. Tapi untung aja ingatan gue masih bagus," guraunya. "Apalagi elo kan lumayan sering bareng Jayline di kampus."

Tama mengangguk-angguk dan Taeyong kembali menjalankan mobilnya. Sedikit berbincang-bincang, Taeyong sedikit melirik Tama yang tampak beda dari biasanya yang selalu terlihat ceriwis alias banyak bicara, kini hanya menjawab seperlunya saja.

"Ke mini market sebentar, gapapa? Gue mau ada barang yang dibeli," kata Taeyong ketika ia menepikan mobilnya di depan mini market.

Dan yang ditanya kembali mengangguk-angguk. Mereka keluar dari mobil lalu masuk ke dalam market yang tampak cukup ramai. Cuaca hari ini juga tidak terik, sedikit mendung dan angin yang berhembus kencang. Sepertinya tidak akan hujan saat siang hari, mungkin ketika malam tiba.

Mereka berpisah ketika sudah memasuki mini market, Taeyong menuju ke peralatan rumah, Tama berdiri di depan etalase es krim.

Tak butuh waktu lama bagi Taeyong untuk menemukan barang yang dicari, karena dia sudah menentukannya semalam. Mengedarkan pandangan mencari gadis mungil tersebur, netranya menangkap Tama sedang merunduk menatap aneka macam es krim. Pun, kedua tungkainya menghampiri Tama.

"Ambil aja apa yang lo suka." Ucapan Taeyong berhasil mengejutkan Tama yang melamun. Mendongak dan mengerjap, Taeyong mengendikkan kedua alisnya dan beranjak menuju kasir sambil berkata, "Gue mau yang rasa matcha."

Sudut bibirnya refleks tertarik ke atas dan mengambil dua box es krim dengan rasa yang berbeda. Tama menyukai rasa cokelat, jadi ia mengambil itu dan segera meletakkan di meja kasir tatkala sudah giliran Taeyong untuk membayar.

Setelah itu, mereka berdua lantas duduk di depan kursi yang telah disediakan. Dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya, Tama langsung buka es krim itu dan segera dimakannya, Taeyong juga melakukan hal yang sama.

"Makasih, kak," katanya dengan tulus sambil mengemut sendok es krim.

Taeyong balas dengan senyuman. "Kata orang-orang, es krim bisa ilangin rasa galau," balasnya.

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang