36

190 44 10
                                    

Udah double up nih, jangan sider lagi yaa 😁
Jangan lupa putar videonya sekarang. Biar makin nyess bacanya hehehe

Si gadis terbangun dari tidurnya lantaran kebelet pipis dan juga haus. Setelah selesai dengan urusannya di toilet, Tama memilih keluar dari kamar sementaranya untuk ke dapur guna mengambil air mineral. Dan ia baru sadar kalau di kamar tak menemukan presensi Alin sama sekali.

Beruntung lampu di lorong menuju tangga masih menyala, Tama jadi tidak perlu merasa takut untuk ke dapur. Selesai melewati tangga dan hendak menuju dapur, ia mendengar suara dua orang berlawanan jenis di sana.

Langkahnya lantas terhenti di balik dinding pembatas dapur dan ruang tengah. Pembicaraan mereka terdengar serius membuat Tama jadi bertahan di sana sebentar.

Dan dari suara tersebut, gadis itu sangat megenalinya. Itu suara Jungkook dan Alinㅡmembuatnya tertegun dan memiliki prasangka aneh dipikirnya.

Apa yang diucapkan Jungkook kala itu hanya di mulut saja? Tapi kenapa mereka jadi bertemu di dapur saat jam satu dini hari?

Ah, Tama jadi menyesal pada dirinya sendiri yang mau saja mengiyakan ucapan Jungkook. Buktinya, mereka bertemu diam-diam. Tama lebih baik kembali ke kamar dan melupakan semuanyaㅡ

"Lo tau, Kook, gue pacar abang lo." Itu suara Alin.

Tama kembali bertahan di posisinya. Meskipun ia kecewa, tapi rasa penasaran lebih mendominasi. Tama sudah kebal dengan menyakiti dirinya sendiri.

"Lo punya Tama. Buat apa lo confess ke gue?" tanya Alin, terdengar sangat terkejut kendati dia sudah tahu dengan perasaan Jungkook dari lama.

Pria itu menghela panjang sembari melipat tangannya. "Gue baru belajar buat suka sama Tama, kak, it's not easy."

"But, you should, Jungkook! Then why you sent me a pict of Tama and say to me that you love her? And now you justㅡoh my gosh, why you so mean?"

"I do, kak! I love her!" seru Jungkook.

"Don't be selfish, Jungkook. It is not you. Really." Alin kemudian beranjak dari duduknya. Menatap kecewa Jungkook yang merundukkan kepala. "Gue sangat menghargai perasaan lo, Kook. Tapi lo harus ingat, gue pacar Yoongi. Abang lo sendiri. Don't make a drama. Kalau lo nggak bisa runtuhin sifat egois lo, lebih baik lo lepasin Tama. She's not deserve an asshole like you, Keenan."

Tama buru-buru bersembunyi dibalik meja sebelahnya tatkala mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya. Melihat Alin yang baru saja menaiki tangga dengan raut kecewanya, Tama sudah mengusap pipinya yang sudah berurai air mata.

Kenapa semua yang didapatnya hanyalah kebohongan?

"Tama?"

Tersentak mendengar suara berat nan serak itu memanggilnya. Terlebih keberadaan Jungkook sudah berada di depannya. Menatapnya sendu membuat Tama akhirnya berdiri dengan bersandar pada dinding di belakangnya. Sungguh, ia terasa sangat lemas sekarang. Kakinya saja sudah bergetar tak mampu menopang bobot tubuhnya sendiri.

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang