47

73 10 8
                                    

First of all, saya mau minta maaf hampir setahun ngga update2 🙏






Siang ini Tama selesai kuliah lebih cepat dari biasanya. Selain memiliki tiga mata kuliah, dosen di matkul terakhir juga tidak hadir karena memiliki acara yang membuat gadis itu dan teman-temannya memilih nongkrong di kantin.

Sedangkan para cowok lagi mabar, Tama sibuk tenggelam sama dunianya. Baca manga lewat ponselnya. Bibirnya agak terpaut lantaran begitu fokus pada jalan cerita yang dibaca, sampai tidak sadar jika ada beberapa temannya sudah pesan makanan duluan.

"Tam, mau dipesenin ngga?" Renjun menawarkan diri, bikin atensi gadis itu menatapnya.

Si gadis menggeleng. Disimpannya ponsel ke dalam saku celananya. "Nanti aja. Gue titip tas, ya. Mau ke toilet." Dengan begitu, Tama langsung pergi keluar kantin. Langkahnya agak terburu, sudah saking kebeletnya dia mau pipis sampai nggak sengaja nabrak bahu orang dan kertas-kertas yang dibawanya terjatuh. "Maaf!"

Tama langsung jongkok, membantu ambil kertas-kertas tersebut sambil meringis. Ceroboh banget, rutuknya dalam hati. Gadis itu langsung menyodorkan kertas terakhir yang tergeletak kepada yang punya. Mendongakkan wajah dan siap untuk mengatakan maaf lagi, ia malah terbengong menatap orang di depannya.

Tama mengusap matanya sejenak, mengatur pandangannya yang mulai ngawur. Mengerjap pelan, pandangannya masih sama. "Eren... masih hidup?"

Orang yang di depannya lantas tertawa melihat Tama, "Gue Jeonghan kalo lo lupa, Tam."

"Hah?! Maaf, kak! Astaga gue kayaknya lagi tereren-eren makanya ngeliat cowok rambut panjang keinget Eren mulu!" seru Tama rada panik, tapi dibalas gelengan kepala sama lawan bicaranya.

Tama kasih beberapa paper yang dia kumpulin ke Jeonghan sambil meringis kecil. "Gapapa, santai aja. Lo mau ke mana keliatan buru-buru?"

"Ke toilet, kak. Kebelet banget!"

"Oh, yaudah. Silahkan. Jangan sampe ngompol, ya!"

Gadis itu sontak tertawa. Mengangguk kecil balas seruan Jeonghan sebelum beneran kabur dari pandangan pria cantik itu. Kayaknya mata dia mulai minus deh makanya sempet salah sebut orang. Ya kali Eren beneran ada di dunia nyata?

Tapi pas melihat Jeonghan, jujur aja dia pangling. Walaupun ini bukan pertama kalinya dia bertemu dengan pria bersurai panjang itu, tetap saja kalau ketemu di siang hari ini rupawannya terpancar jelas dengan sinarnya.

(Masih ingat 'kan sama Jeonghan di awal chapter?)

Sampai di toilet, gadis itu memulai ritualnya. Singkat cerita, Tama selesai dengan urusannya, dia ngecek ponselnya yang ternyata dapat pesan dari Jungkook. Menanyakan keberadaannya dan bilang kalau dikit lagi dia selesai kelas. Tentu saja, langsung Tama balas kalau kegiatannya hari ini di kampus sudah selesai dan sepakat buat pulang bareng.

Padahal beberapa tugas nungguin Tama untuk diselesaiin. Tapi, namanya juga Tama. Orangnya suka nunda pekerjaan dan lebih memilih buat selesaiin pas mepet waktu.

Balik ke kelas, beberapa temennya udah mulai selesai main game. Lagi ngobrol biasa, sih, sekalian nungguin Tama balik. Hyunjin yang sadar kedatangannya, lantas menyapa gadis itu.

"Lo pergi ke toilet di Zimbabwe? Lama bener!"

Pun, raut yang Tama tampilkan terlihat cerah dan serius. Mengambil tempat duduk di samping Haechan yang menyemil lidi-lidiannya. "Asal lo tau, gue beneran ketemu Eren tadi pas mau ke toilet."

Renjun mendelik, "Sakit lo? Mana ada!"

"Serius, Jun!" sahut si gadis dengan jarinya berbentuk V. "Cakep banget gila! Rambutnya panjang lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That, Anoy Gurl • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang