"Dah bagus!" Jaehyun menurunkan ponselnya dan tersenyum lebar. Si gadis yang hendak melepaskan lengan Jungkook di bahunya dan melihat hasil foto di ponsel pria itu tertegun ketika Jaehyun langsung pergi begitu saja menghasilkan raut pelongo di wajah Tama.
"Kak Jaehyun ...." Tama memandang sendu punggung Jaehyun yang sudah jauh dan menghela napas panjang begitu tahu kalau dia ditinggalin sendiri—
"Mau jalan-jalan?"
Bareng Jungkook.
Merundukkan kepalanya sejenak, ia menoleh ke belakang melihat Jungkook menghampirinya dengan satu tangan di saku celana. Raut datar yang selalu menyapanya kini berubah menjadi sedikit bersahabat. Ada seulas senyum kecil di wajahnya yang membuat Tama mati-matian menahan untuk tidak berseru heboh melihatnya.
Huh, poor Tama.
"Aku mau bareng yang lain aja," balas Tama sambil noleh kanan-kiri—mencari keberadaan yang lain. Barangkali masih ada di sekitar situ dan bisa bergabung. Demi menyelamatkan jantung dan perasaannya yang mulai runtuh kini.
Jungkook mengendikkan bahunya. "Ya udah, sana cari."
Dengan begitu, Tama lantas berjalan mencari rombongannya selama tiga menit namun tak ketemu juga batang hidungnya satu orang pun. Malah di sana makin ramai karena banyaknya keluarga dan juga beberapa pasangan yang menyulitkan dirinya untuk mencari.
Sedangkan pria gondrong tersebut berjalan santai mengikuti Tama dengan langkah lebarnya. Memberi jarak satu meter di belakangnya serta terkekeh pelan melihat gadis itu yang menunjukkan raut bingungnya dan mulut yang misuh-misuhin Jaehyun.
"Ketemu?" tanya Jungkook santai seraya duduk di belakang Tama yang memunggunginya.
Gadis itu menoleh ke belakang. Menyerah karena ia juga lelah, akhirnya ikut duduk juga di samping Jungkook.
"Kak," panggil Tama, netra mereka bertemu saat itu juga di remang-remangnya cahaya. Menunjukkan kilatan di mata keduanya. "Jangan gini dong," lanjutnya.
Kedua alis Jungkook menukik bersamaan. "Gini gimana?"
"Padahal kakak tau kalo aku lagi hindarin Kak Jungkook, tapi kenapa malah kayak gini? Harusnya tuh seneng aku mulai jauhin kakak," ucapnya dengan netra bingungnya.
"Kalo gue biarin lo nyasar, gue yang bakal disalahin, Tam. Bukan sama anak-anak, bokap sama abang lo juga." Jungkook menjawab masih dengan nada santainya. Menopang dengan kedua tangannya di belakang sambil menyelonjorkan kaki. Masih bertatapan, ia melanjutkan, "Lagian ini pertama kalinya juga kita liburan bareng."
"Bukannya kakak bakal keganggu sama keberadaan aku?"
Jungkook menggeleng kecil. "Dipikir-pikir, nggak juga tuh. Gue udah biasa dua tahun diikutin sama lo." Melihat netra si gadis yang melongo dengan kerjapan pelan, ia terkekeh tampan. "Gue bukan nahan lo buat pergi, tapi untuk malam ini gak masalah—"
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...