"Tama nggak pantes lo jadiin pelampiasan, Jungkook."
Seketika suasana menjadi tegang. Jaehyun menghela panjang dan menahan diri untuk tidak menciptakan keributan. Jujur saja, dia memang tidak ada perasaan apa-apa pada Tama, namun mendengar faktanya tetap saja membuat Jaehyun berempati pada gadis itu.
Bukan hanya Jaehyun, bahkan Eunwoo pun yang sudah menganggap Tama seperti adiknya itu pun juga merasakan hal yang sama seperti Jaehyun.
"Bener kata Kak Jayline, gue suka nyakitin diri sendiri," cetus Tama tiba-tiba. Matanya terpejam seraya bersandar pada sofa belakangnya. Lagi, sebelum Jungkook mengambil gelas gadis itu, sudah diminumnya hingga habis. "Tapi nggak papa deh, kalo itu bisa deket sama Kak Jungkook."
"Masokis emang," timpal Jayline seraya melirik Tama yang sesekali cekukan.
Taeyong menggulirkan matanya merasa bingung pada kedua manusia itu. "Bingung gue harus marahin siapa," celetuknya.
"TAPI!" Tama menegakkan tubuhnya sambil terkikik tak jelas. "Liburan UAS nanti kita harus ke Bali! Gue mau nyoba make bikini di tepi pantai sambil genitin bule di sana, hehehe."
Otomatis saja para pria langsung membayangkan hal itu sampai-sampai Seungyoun geleng kepala. "Salah nggak, sih, gue bawa anak ini ke sini?"
Johnny menyahut cepat, "Banget."
"Tapi dia mau aja, kok!"
Tangan Eunwoo yang gatal refleks menoyor kepala Seungyoun ke depan. "Ya, karna lo nggak bilang kayak gini tempatnya makanya dia ayo aja, bodoh!"
"Ih, Johnny, masa aku dibilang bodoh." Seungyoun mengadu pada Johnny yang bahkan terlihat tak perduli. Mulai kumat dia.
Sementara pria yang sempat diintimidasi oleh dua kawannya tadi beringsut di samping Tama yang kali ini sudah tenang. Dilihat dari dadanya yang naik turun secara teratur, gadis itu sepertinya sudah tidur. Membawa Tama ke dalam dekapannya lalu menggendongnya, atensi di meja kini terpusat padanya yang perlahan berdiri.
"Gue check-in ke hotel sebelah dulu, ya? Kasian nih anak," pamit Jungkook.
Jaehyun memicingkan mata dengan pandangan curiga. "Jangan lo apa-apain si Tama, ingat!" peringatnya yang membuat Jungkook menghela nafas kasar.
"Bacot!"
Kedua tungkainya terus membawa tubuh mungil yang memeluk erat lehernya. Ia menghela napas lega ketika sudah keluar dari sana dan terus melangkah menuju hotel besar di depan bar. Beruntung jaraknya tidak terlalu jauh. Kalaupun ia meminta yang lain untuk pulang sehabis minum akan sangat tidak masuk diakal. Nyawa mereka akan jadi taruhan nantinya.
Selesai mengurus check-in dan sebagainya, mereka akhirnya sudah sampai di kamar. Perlahan Jungkook membaringkan tubuh si gadis di ranjang lalu melepaskan sepatu yang melekat pada kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That, Anoy Gurl • JJK
Fanfiction"Berhenti ikutin gue. Gue capek sama lo yang peganggu." - Aeron Jungkook Keenan. ••• Sebutan 'Anoy gurl' terdengar lebih cocok pada Artama Chessia yang selalu mengganggu kehidupan Jungkook, entah berada di kampus ataupun lingkungan manapun. Hingga...