37. Mata-mata

1.7K 170 6
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Waktu berjalan cukup cepat di inggris tak terasa sudah sepekan Andrew dan Mischa berada di sana dengan pengharapan informasi yang

Gerald akan berikan namun sampai sekarang Gerald tidak memiliki kabar apapun bahkan seperti lost kontak dengan keduanya.

Mischa dan Andrew mulai gelisah tentang kasus ini dan mempertanyakan apakah bisa selesai dalam waktu dua pekan?

Padahal mereka hanya memiliki waktu dua pekan berada di Inggris untuk mengetahui dan menyelesaikan semuanya.

Entahlah sampai sepekan ini mereka pula tidak bertemu dengan Xavier itu adalah hal yang sangat

Di syukurakan oleh Mischa dan Andrew entah kenapa tidak bertemu dengan keduanya hal yang di syukur kan oleh mereka saat ini.

Mungkin Marcell dan Xavier mengetahui Andrew dan Mischa berada di Inggris

Namun beruntungnya Marcell dan Xavier tidak mau tahu mereka berbuat apa dan melajukan apa disini.

Bagi Marcell ketika seseorang tidak mengusik privasi pribadinya hidupnya akan damai.

Dan begitu pula sebaliknya ketika seseorang mengusik sedikit saja privasi pribadi

Atau keluarganya ia pastikan hidupnya di dunia tidak akan tenang dalam kedamaian

"Xav"Panggil Marcell yang berada di Penthouse tempat mereka berkumpul saat melarikan diri dari negara tercinta Indonesia

"Yes, Ayah? What?"Tanya Xavier menghampiri Marcell.

"Ku dengar dari Bundamu, Mischa dan Andrew berada di Inggris."Ucap Marcell

Xavier menaikan salah satu alisnya, "Apakah mereka melakukan perjalanan bisnis juga seperti kita Ayah?"Tanya Xavier

Marcell mengidikan bahunya dan menyesap kopi yang berada di hadapannya

Membawa cangkir itu menuju jendela yang memperlihatkan paginya kota Inggris

"Entahlah, bukan urusanku juga"Balas Marcell

Marcell berjalan mendekati Anak sulungnya dan menatapnya dengan tatapan tidak biasanya

"Apakah ada yang ingin kau bicarakan padaku Ayah?"Tanya Xavier dengan tutup point menatap mata Marcell

Marcell menyunggingkan senyuman tipisnya, "Kau selalu mengetahui isi kepalaku Xavier"Xavier memutarkan bola matanya malas

"Tentu saja, gerak-gerik mu terbaca sekali Ayah, kau lupa bahwa aku bisa membaca semua tingkah seseorang?"Tanya Xavier melanjutkan membaca sebuah majalah yang berada di hadapannya.

Matanya tertuju pada suatu berita kematian yang janggal terhadap seorang model cantik yang bunuh diri karena stress akan hidupnya yang kacau

Tertera di sana ia bunuh diri lantaran terlilit hutang dan ditinggal kekasihnya 18 tahun silam

"Kenapa?"Tanya Marcell menatap perubahan raut wajah pada Xavier

Xavier mengedipkan matanya beberapa kali dan menggelengkan kepalanya

"Tidak, aku hanya melihat berita seorang model yang tewas karena bunuh diri"

Marcell sebenarnya sudah mengetahui tentang hal itu karena mata-matanya selama di Inggris selalu mengawasi pergerakan wanita itu

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang