39. Siapa dia?

2K 164 1
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Setelah mendapatkan kabar dari Gerald dengan segera Mischa pergi menuju penthouse yang mereka tempati di Inggris

Ia mengetuk pintu kamar anak sulungnya yaitu Andrew namun tidak ada respon bahkan suara yang berada disanaa

Ia mencoba membuka pintu itu namun terkunci

Mischa mengambil sebuah kunci cadangan miliknya yang menyatu dengan kunci kamar miliknya dan tidak ada orang disana

Mischa membelalakan matanya dan masuk kedalam kamar milik Andrew

"Andrew"Panggil Mischa menyusuri ruangan yanga da baik kamar kandu maupun kolong ranjang kamar Andrew

"I'am back to Indonesia Dad"Tulis Andrew pada secarik kertas yang ia letakan di meja yang berada disana

Mischa mengumpat atas kecerobohan Andrew kali ini ia terlalu gegabah mengambil keputusan

Padahal yang terpenting sekarang bukanlah Auristela anak biologis Arabelle dan Marcell melainkan

Bagaimana cara melepaskan salah satu anak buah Gerald dari kungkungan pengawal Marcell saat ini

Mischa segera pergi kekamarnya dan mengemasi beberapa barang bawaannya lalu menuju bandara untuk menyusul Andrew pulang ke Indonesia

Mischa yakin setelah Andrew sampai di Indonesia Andrew langsung menemui Auristela

"Argg shit"Umpat Mischa menutup pintu penthouse nya dengan kasar dan segera menuju bandara untuk melakukan perjalanan

---

"Dimana?"Tanya Marcell yang diikuti oleh Xavier dibelakangnya

"Didalam tuan"Ucap Gevin pada Marcell.

Gevin adalah salah satu orang kepercayaan yang dimiliki Marcell

Pengabdiannya dari zaman Amzar dan sekarang mengikuti perintah dari Marcell

"Bangun"Ucap Marcell pada laki-laki yang sekarang duduk dihadapannya dengan tubuh yang iikat oleh tali

Laki-laki tersebut terkejut menatap Marcell dan Xavier bergantian, "Buka lakban dimulutnya" Perintah Marcell

Gevin membuka lakban hitam yang di mulut lelaki tersebut, "Siapa yang menyuruhmu"Tanya Marcell

"Ma-af tuan"Lirihnya

"SIAPA!?"Tanya Xavier merandang, karena ucapan yang dilontarkan pria dihadapannya itu bukanlah jawaban melainkan permintaan maaf

"Aku tidak perlu kata maaf mu, kalau sampai terjadi sesuatu pada adik ku Auristela, akan ku tebas Batang lehermu"Ucap Xavier dengan rahang yang keras

"Calm down son"Ucap Marcell

"Siapa?"Tanya Marcell lagi, lelaki itu masih bungkam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya

Xavier bergegas mengambil sebotol bir anggur dan memecahkannya diambil bagian corong botol anggur yang telah pecah tersebut dah berjalan menuju pria itu

"Katakan atau ku tancapkan ini pada kerongkonganmu"Ucap Xavier

Marcell yang masih menatap tajam lelaki yang sedang ketakutan tersebut, "Ad-da salah satu orang yang menyuruh-h ku tu-an"Jawabnya terbata-bata

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang