31. Sekolah

2K 159 2
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Andrean yang sedang memakan roti di mulutnya sedangkan kedua tangannya yang sedang mengikat tali sepatu

Untuk berangkat kesekolah, beberapa jam sebelum mata pelajaran di mulai pada saat itu.

Andrew?

Berjalan mendahului Andrean sang kembaran yang sedang sibuk dengan urusan pertalian sepatu

Untuk kali ini Andrew memakai helem miliknya, setelah selesai Andrean menatap sang kembaran dengan mengerutkan dahinya,

"Lo bego apa gimana si? Kan pake mobil ngapain pake helem?"Tanya Andrean

Andrew melirik kembarannya dan masih terdiam, "Mau pake mobil kan Ndrew?"Tanya Andrean

Andrew melemparkan helem bogo pada kembarannya, "Pagi gak prefer naik mobil kita motoran"Ucapnya

Andrean hanya menghela nafasnya kesal

Mereka menyusuri jalanan Jakarta yang cukup padat merayap pada senin pagi hari ini

Beberapa pengendara saling mendahului tak terkecuali Andrew

Ia dan sang Daddy bersepakat akan melakukan perjalanan ke Inggris demi membuktikan kebenaran yang selama ini tersimpan rapat

Iya benar!

Kebenaran akan perempuan ketiga yang sangat ia cintai setelah sang Mom Myesha dan kembarannya Andrean

Andrean meletakan dagunya di pundak kiri milik Andrew

"Ada yang menganggu pikiranmu?"Tanya Andrean

Andrew menggelengkan kepalanya, "Yakin?"Tanya Andrean

Karena memang ikatan persaudaraan itu tidak bisa terelakan

Bahkan mereka pernah berada di dalam kandungan selama kurang lebih 9 bulan pada rahim yang sama

"I know lo punya masalah karena kamu mencintai seseorang yang tidak bisa lo miliki Ndrew, but sisi positifnya lo tidak akan kehilangan perempuan itu dia akan selalu disisi lo, dan tidak akan beranjak pergi"Ucap Andrean ketika dilampu merah

Andrew menganggukan kepalanya membenarkan ucapan sang kembaran Andrean

"Ia tidak akan pergi, ia masih akan tetap di sini, di sisi gue, tapi tidak bisa gue miliki, seperti raga tanpa jiwa, seperti hidup tanpa nafas, dan seperti udara tanpa oksigen"Ucapnya lalu melajukan motor besarnya karena lampu sudah beralih warna menjadi warna hijau

Andrean sebagai kembaran tidak bisa berbuat apa-apa bahwasannya ia sangat paham sikap Andrew yang seperti itu

Ketika terlalu memikirkan masalah, hanya mampu diam dan memikirkannya seorang diri

"I know you can do it Ndrew"Lirih Andrean di telinga Andrew yang masih tertutup helm miliknya

Andrean mendengar jelas hembusan nafas kasar yang Andrew keluarkan pada saat itu

"I hope"lirihnya hampir tidak terdengar karena hembusan angin yang cukup kencang menghantam

Beberapa menit melakukan perjalanan dengan perasaan yang kalut mereka sampai dan memarkirkan kendaraan mereka,

Andrean turun dan menyerahkan helm bogo putih miliknya pada Andrew yang pula diterima nya

Andrean sedikit merapihkan rambutnya yang tertiup angin dan mengambil ponsel yang berada di tas bagian depan

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang