34. Surat

1.9K 152 2
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Andrew pergi mengunjungi rumah sakit tempat dimana ayahnya berada direktur utama sekaligus pemilik tunggak Alaric hospital

Andrew berjalan terlalu tergesa dan menekan tombol lift sampailah ia di ruangan Miacha

Yang tidak begitu besar bernuansa abu-abu dan putih yanh dipadukan menjadi keselarasan yang Bagus dan elok

"Dad"Ucap Andrew mendatangi Mischa dengan keadaan yang ngos-ngosan

"Ya?"Tanya Mischa yang masih mengoreksi beberapa lembar dokumen yang berada dihadapannya

"Apa sudah ada kabar dari uncle Gerald?"Tanya Andrew menatap intens Mischa

Mischa membuang nafasnya kasar dan membuka kacamata minusnya berjalan menuju kursi yang memang sengaja disediakan untuk tamu

"Duduk"Ucap Mischa pada Andrew anak kembar sulungnya

"Kita akan pergi ke Inggris malam ini, kemarin Gerald memberitahu Dad tentang asal-usul Auristela, mungkin itu akan menajdia secercah harapan untuk kita menemukan identitasnya"Ucap Mischa

Andrew mengembangkan senyumannya

"Jangan senang dulu Andrew, aku baru mendapatkan kabar dari Dustin bahwasannya Xavier dan Marcell juga akan flight ke Inggris"Ucap Mischa

Andrew menaikan salah satu alisnya

"Kenapa bisa samaan begitu Dad?"Taha Andrew

Mischa hanya mengidikan bahunha dan memijit hidung mancungnya penat

"Apakah kita harus melanjutkan pencarian identitas Auristela Andrew? Sungguh ini lebih sulit karena yang ku kulik adalah anak dari saudara kemba rku sendiri"Ucap Mischa

Andrew memutarkan bola matanya menatap Mischa

"Dad, bisakah kau tidak udah memikirkan Uncle Marcell dulu sekarang? Tujuan kita untuk mencari identitas Auristela yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Uncle Marcell"Ucap Andrew

Mischa lagi-lagi menatap Andrew, "Tapi Auristela adalah anak dari Marcell Andrew, yang secara tidak langsung adalah sepupu mu dan juga keponakanku"Balas Mischa

Andrew merebahkan punggungnya disoffa dan menatap kosong ke jendela besar

Disana menampakan macetnya jalanan Jakarta pada jam kerja seperti ini

Mischa berdiri dan menepuk pundak sang putra

"Apakah kamu yakin siap untuk menerima apapun jawaban dari apa yang kau cari Andrew? Aku tidak pernah mengajarkan anakku menjadi pecundang"Ucap Mischa

Andrew menganggukan kepalanya, "Aku yakin, dan aku akan menerima jika nanti Auristela memang benar adalah saudara sepupuku dengan darah yang mengalir itu adalah darah Uncle Marcell dan Aunty Arabelle"Ucap Andrew dengan nafas yang tercekat

"Bila memang Auristela bukan saudara kandung sepupu ku bukankah tidak ada alasan untuk Uncle Marcell dan aunty Arabelle untuk menghalangi ku bersatu dengannya?"Tanya Andrew menata Mischa

"Apakah kau melupakan keempat tameng Auristela yang siap menghajarmu kapan saja jika mereka mengetahui hubunganmu dengan Auristela yang mungkin jika nantinya Auristela bukan anak kandung mereka?-"

"Apa kau pikir Simeon akan melepaskan adik bungsu perempuannya dengan tenang? Kau tahu betul bagaimana mereka Andrew"Ucap Mischa memperingatkan anak laki-lakinya

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang