44. Syarat (2)

4.1K 224 4
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Mereka semua sudah berada di ruang musik milik keluarga Achilles

"Siap?"Tanya Marcell menatap keponakannya

Andrew menganggukan kepalanya dan sudah duduk berada di sebelah Theodore

Memegang stick drum sambil menatap perempuan yang ia cintai dihadapannya

Andrew menarik nafasnya dan memainkan stick drum miliknya, beradu dengan alunan milik Theodore

Sedangka Marcell, Arabelle, Arthur, Jason, Xavier dan Auristela menatap keduanya

Setelah selesai Andrew menghela nafasnya dan melirik Theodore

"Gimana?"Tanya Arabelle pada Marcell

Marcell tidak menjawab itu dan hanya menganggukan kepalanya, Theodore menemukan kedua tangannya

"Gue akui lo gak bego-bego banget soal ini"Ucap Theodore menatap Arthur

"So? Sekarang kita ke lapangan"Ucap Marcell meninggalkan beberapa orang yang berada disana

Ia menuju lapangan yang berada di rumah keluarga Achilles

"Jason"Panggil Marcell menatap anak bungsunya

Jaosn menganggukan kepalanya mengambil bola baskernya dan memainkan tekniknya

Mata Andrew menatap Jason yang ahli dalam men dribble bola basket miliknya

"Lo bisa"Ucap Andrean menyemangati kembarannya

Andrew menganggukan kepalanya, "Udah belum? Siap kalah gak lo?"Tanya Jason memainkan bola basketnya itu

Andrew mengidikan bahunya, "Lo liat aja siapa yang kalah"Jason tertawa menatap sepupunya

"Belagu"Ucap Jason

Marcell meniupkan peluitnya, Andrew yang masih berusaha mengambil bola basket itu dari tangan Jason

Namun tak disangka Jason memang lihai memainkan bola basketnya, Tak salah ia memasuki club basket ternama di Jakarta

Cita-cita Jason memang akan menjadi atlit dan tidak turun langsung mengurus bisnis keluarganya

Dan yap!

Jason berhasil mengshoot bola tersebut kedalam ring, "Lo salah musuh bro"Ucap Jason menatap Andrew

"Gue belum kalah"Balas Andrew

Mereka memulai lagi pertandingannya dan benar saja Jason masih belum bisa terkalahkan

Jason tersenyum smirk memainkan bola basket di tangannya menatap Andrew

Setelah beberapa menit pertandingan Andrew hanya bisa mendapatkan point jauh di bawah Jason

"Bukan tandingan gue"Ucap Jason melemparkan bola basketnya pada Andrew

Andrew menerima tangakapn bola tersebut dan menyeka keringat yang bercucuran di dahinya

Auristela menghampiri kekasihnya dan memberikan handuk kecil padanya

"Lelah ya? Maaf"Ucap Auristela membantu Andrew membasuh keringatnya

Andrew hanya tersenyum, "Demi mu aku tidak akan menyerah"Ucapnya mencium punggung tangan Auristela

Mereka berisitirahat dan akan memulai lagi dengan Andrew yang melawan Xavier

Entah mengapa Xavier adalah salah satu syarat yang ia takuti, karena memang Xavier tidak terkalahkan dalam hal renangnya

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang