45. True Love - End

12.2K 409 7
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Arthur sudah berada di posisinya, ia dan Andrew saling berhadapan dan siap untuk saling bertarung

Peluit itu di tiup oleh Marcell, pertanda pertandingan dimulai

Arthur sudah mulai melayangkan tinjuannya pada Andrew, mereka saling adu kekuatan

Hingga pada akhirnya Arthur mendapatkan pukulan keras di bibirnya, sudut bibir Arthur sobek dsn mengeluarkan darahnya

Auristela memejamkan wajahnya sisatu sisi ia tidak bisa melihat Arthur terluka dan disatu sisi ia senang karena Andrew berhasil hampir mengalahkan Arthur

Arthur menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah Arthur tersenyum dan bangkit menatap Andrew

Arthur naik pitam dan memukul keras pipi Andrew

Dan benar saja Andrew langsung tersungkur dihadapan Arthur

"Andreww"Teriak Myesha menatap anaknya seraya mengeluarkan tangisannya

"Masih kuat?"Tanya Mischa sambip merangkul istrinya untuk tidak masuk ke area pertandingan

"Good job"Ucap Marcell menatap Arthur

Arthur hanya menyeringai menatap Andrew yang masih tersungkur

"I'am fine Dad"Ucap Andrew pada Mischa dan menegakan tubuhnya menatap Arthur

"Oh masih mau lagi"Balas Arthur menyeringai

"Aku tidak akan pernah berhenti untuk apapun dalam hidup"Ucap Andrew yang kembali menonjok wajah Arthur

Mereka masih terus bertarung bahkan sampai hidung Andrew mengeluarkan darah

"Stop"Auristela memasuki area pertandingan

Memberhentikan pertandingan antara abangnya dengan kekasihnya

"Stop abang, sudah cukup"Ucpa Auristela

Auristela meletakan kepala Andrew di pahanya

"I love you Auris"Ucap Andrew menatap Auristela dengan sayu

Auristela menangis dihadapannya dan menganggukan kepalanya

"Me to Andrew"Balasnya

"Andrean, bantu aku bawa Andrew, aku akan mengobatinya"Ucap Auristela pada Andrean

Andrean menganggukan kepalanya dan membantu Auristela memapah Andrew untuk pergi dari ruangan itu

Marcell dan Arabelle hanya bisa diak menatap mereka keluar dari ruangan itu

"Sejak kapan kau tidak memiliki perasaan Arabelle"Balas Myesha mendekati Arabelle

Arabelle hanya tersenyum, "Sejak putramu mencintai putriku"Balas Arabelle

Arthur hanya menyeka darah di sudut bibirnya

"Good Job"Ucap Marcell pada putranya

Setelah situasi sudah tenang dan Andrew berada diruang tamu, Auristela juga masih membersihkan sudut bibir kekasihnya

"Kenapa kau masih saja nekat melawan bang Arthur?"Tanya Auristela menatap kekasihnya

"Karena aku tidak ingin berhenti untuk mendapatkanmu"Ucapnya

Auristela hanya menghela nafasnya kasar

Mereka berdua menatap para keluarga yang mendatangi mereka

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang