18. Berteman

2.9K 247 1
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Auristela yang berjalan menuju belakang rumah Alaska ia berdalih untuk ke toilet sebanarnya tidak

Auristela beralih melangkahkan kakinya menuju kolam renang yang berada di belakang rumah Revan

Ia terduduk dan menutup wajahnya atas kerumitan kisah percintaannya dengan Andrew

Benar kata Andrean tak seharusnya mereka menjalani hubungan yang berawal dari sembunyi-sembunyi

Ini akan menjadi runyam untuk kedepannya

"Hei"Ucap Samuel yang berada dihadapan Auristela

Auristela menagakan wajahnya menghapus air mata yang sempat jatuh pada waktu

Ia memikirkan sesuatu yang menurutnya rumit untuk diselesaikan

"Kenapa?"Tanya Samuel yang duduk disebelah Auristela

"Gapapa"Balas Auristela menatap Samuel yang berada disebelah dirinya

"Kok disini?"Tanya Auristela kepada Samuel

Samuel mengidikan bahunya, "Yah aku melihat ada seorang perempuan dengan tidak memakan makananya dan hanya mengaduknya saja"Ucap Samuel

"Maaf"

"It's okay! Aku tau kamu terbebani dengan perkenalan yang bermakna perjodohan, jujur akupun terkejut"Ucap Samuel kepada Auristela

"Apa kau memiliki kekasih?"Tanya Auristela

Samuel tertawa mendengar itu dan ia berdiri membelakangi Auristela

"Aku memiliki kekasih yang sekarang sedang menyelesaikan studinya di German. Ia adalah kekasihku saat aku duduk di bangku sekolah menengah akhir-"

"Kami bertemu pada sebuah situs kencan pada saat itu"Auristela tertawa mendengar pertemuan Samuel dan kekasihnya

Auristela nenegakan tubuhnya dan mendekati Samuel, "Situs kencan?"Tanya Auristela memastikan

Samuel menganggukan kepalanya dan tertawa

"Mungkin kalau dipikir-pikir aneh juga sih kami bertemu di salah satu situs kencan, lalu kamu bertemu di dunia nyata setelah kurang lebih kami berkenalan dan berbalas pesan didunia Maya"Ucap Samuel

"Lalu kenapa kau mau untuk dikenalkan padaku?"Tanya Auristela

Samuel menghela nafasnya dan membalikan tubuhnya menatap Auristela

"Aku sangat menghargai orang tuaku, untuk menyakiti dan menentangnya aku tidak bisa untuk itu aku mau dikenalkan padamu"

"Hanya untuk berkenalan sepertinya tidak ada yang salah. Oh ya, ngomong-ngomong apakah kau memiliki kekasih?"Tanya Samuel

Auristela hanya diem dan mengigit bibirnya, "Sudah ku tebak kau memiliki kekasih"Ucap Samuel

Auristela menaikan salah satu alisnya, "Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?"Tanya Auristela

Samuel hanya mengidikan bahunya, "Hanya feeling saja, dan biasanya feelingku tidak pernah salah dan jarang sekali meleset"Ucap Samuel

Auristela menghembuskan nafasnya kasar

"Hubungan ku rumit"Balas Auristela

"Serumit mencari jarum jahit di tumpukan jerami?"Tanya Samuel

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang