12.Pulang

3K 272 10
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Setelahnya Auristela dan Andrean ikut bermain air dibibir pantai bersama

Dengan Xavier, Theodore, Arthur, Jason dan Andrew, mereka tampak bahagia

Xavier tertawa lepas di pantai tersebut, melihat Xavier tertawa lepas sungguh pemandangan langka yang bisa ditemui oleh beberapa orang

Dan hanya orang-orang terpilih dan dekat dengannya yang bisa melihat Xavier tertawa lepas tanpa embel-embel wajah datar yang selalu menghiasi wajah tampan miliknya

Auristela yang ber kejar-kejaran dengan Andrew dan tertawa lepas ketika Andrew berhasil menangkap tubuh Auristela dengan cipratan air pantai

Setelah lama mereka menghabiskan waktu dipanrai mereka kembali ke hotel tempat mereka menginapkan dirinya

"Siap-siap jam 7 sehabis makan malam kita balik Jakarta"Ucap Theodore kepada sang adik yang hanya diangguki oleh Andrean dan Auristela

Auristela menggandeng Andrean menuju kamar mereka

Andrean mengambil handuknya dan menuju walk in closet sedangkan Auristela yang masih duduk di tepi ranjang memilih bajunya untuk pulang kembali kejakarta

Tok tok tok

Auristela yang mendengar ketukan pintu tersebut melangkah mendekati pintu dan membukanya

Terpampanglah sosok lelaki tampan sedang tersenyum didepan kamar Auristela

Auristela yang melihat keadaan sekitar

"Tenang aman"Ucap lelaki itu yang tidak lain adalah Andrew

Auristela memukul pelan lengan Andrew

"Ngapain kesini?"Tanya Auristela menatap Andrew yang masih tersenyum

"Merindukanmu"Ucap Andrew yang mampu dan berhasil membuat Auristela bersemu merah padam

"Ih apaan sih"Ucap Auristela pada Andrew

"Kalau begitu masuklah dan berganti pakaian, aku juga akan mengganti pakaian ku sebelum keempat penjaga Simeon mu memergoki ku sedang berduaan dengan adik kesayangannya"Ucap Andrew kepada Auristela

Auristela menganggukkan kepalanya menutup pintu kamar miliknya namun dicegah oleh Andrew

"Apalagi?"Tanya Auristela menatap kekasihnya sekaligus sepupunya

Andrew melihat keadaan sekitar sekiranya aman Andrew mencium pipi kanan Auristela dna berlari menuju kamarnya

Auristela yang hanya diam tak bergeming ketika pipi kanannya di cium oleh Andrew

"Siapa Auris?"Tanya Andrean yang keluar dari kamar mandi dengan menggosokan rambutnya yang basah dengan handuk

Auristela membuyarkan kamunanya dan menggelengkan kepalanya menutup pintu yang semula terbuka

"Bukan, siapa-siapa Andrean"Ucapnya menuju pinggir tempat tidur mengambil handuknya

Andrean menatap Auristela dengan menaikan salah satu alisnya

"Itu kenapa pipi di pegangin kaya gitu?"Tanya Andrean yang melihat sedaritadi diambang pintu hingga pinggir ranjang ia memegangi pipi kananya

Auristela menggelengkan kepalanya, "Tadi ada nyamuk mencium pipiku"Ucap Auristela langsung menuju ke kamar mandi untuk menghindari pertanyaan Andrean

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang