42. Tentang Auristela

3.9K 217 1
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Arabelle dan Marcell memasuki rumah mereka setelah perkelahian dan beberapa perdebatan sengit diantara Marcell dan juga saudara kembarnya Mischa

Entah mengapa sampai Saat ini Marcell tidak ingin masalalu anak perempuannya diketahui oleh siapapun terkecuali keluarganya

Xavier adalah seseorang yang pertama kali tahu tentang identitas Auristela disusul oleh para kembaran mereka

Xavier memang sudah menduga bahwasannya Andrew memiliki perasaan dengan Auristela adik perempuannya

Namun ia tidak berfikiran jauh bahwa mereka berdua menjalin hubungan lebih dari saudara

Entah mengapa rasanya berat sekali untuk melepas Auristela untuk bisa bersama dengan Andrew

"Kau bagaimana honey? Kenapa kau biarkan Mischa dan Andrew datang esok?"Tanya Marcell mengendurkan dasinya

Arabelle yang menghela nafasnya, meletakan tas yang ia bawa di meja rias dan duduk disana menghapus make up tipis yang ia gunakan

"Marcell, sudah seharusnya mereka tahu, sudah saatnya"Balas Arabelle yang menyapukan micellar water diwajah putihnya

Marcell hanya menarik nafas dalam-dalam, "Bagaimana mungkin? Mereka saudara sepupu Honey"Balasnya

"Secara kasat mata memang mereka adalah saudara sepupu, dan aku paham betul bahwasannya papa Amzar melarang kita untuk menikah dengan saudara sepupu, tapi Marcell, mereka bukan saudara sepupu kau paham bukan?"Tanya Arabelle

Arabelle benar, "Aku pun tidak begitu pula memperbolehkan Auristela semena-mena menjadi kekasih Andrew"Ucap Arabelle

Marcell menaikan salah satu alisnya, "Maksudmu?"

Arabelle menyunggingkan senyuman nakalnya, "Lihat saja besok apa yang akan aku perbuat padanya, jika memang ia serius pada anak ku ia harus membuktikan bahwa dirinya layak"Jawab Arabelle

Marcell mengembangkan senyumannya, "Aku tidak salah memilih istri ternyata"Ucap Marcell memeluk istrinya dari belakang

Terpantul jelas bayangan sepasang suami istri paruh baya yang masih romantis walaupun sudah memiliki 4 anak laki-laki dan 1 anak perempuan

Marcell tak hanya memeluk ia juga mendekatkan wajahnya dan meletakan dagunya di leher Arabelle

"Minggir Marcell aku habis pergi dari luar dan aku belum mandi"Ucap Arabelle menyingkirkan dagu Marcell gang berada di pundaknya

"Untuk apa mandi?"Tanya Marcell menatap Arabelle melalui pantulan cermin

Arabelle memutarkan bola matanya malas, "Untuk apa mandi katamu? Untuk membersihkan diri Marcell apa kau lupa fungsi dari mandi?"Tanya Arabelle yang berjalan menuju Walk in closet

"Kalau begitu aku ikut"Jawab Marcell yang mengikuti langkah Arabelle menuju kamar mandi

--

"Sudah jangan menangis terus"Ucap Xavier menatap adik perempuannya dengan tubuh telungkup dan wajah yang di tutupi dengan bantal

Sesegukan tangisan Auristela terdengar olehnya, "Dek, sudah dong"Ucapnya

"Apa sih yang Ayah dan abang sembunyikan dariku? Kenapa? Kenapa aku gak boleh tau?"Ucap Arabelle parau

Xavier menghela nafasnya, jujur ia bingung memberitahu adiknya ini mulai darimana

"Aku mencintai Andrew, begitupula dengannya, kenapa harus ada peraturan konyol ini sih"Ucap Auristela kesal dan tangisannya semakin menjadi

Auristela (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang