Bukan apa-apa

120 47 71
                                    

Wehee annyeong! Aku kembali dgn kegajean ini

Beso kalo udah lengkap mau gue revisi
😣

" Jika kalian pernah dikecewakan oleh persahabatan; sebaiknya kalian ingat bahwa mereka bukan Tuhan; yang dapat mengabulkan segala keinginan. Jika kecewa masih kalian rasakan; sebaiknya kalian ingat harapan yang sudah mereka wujudkan untukmu."-PrkNaya






















" Syer!"

" Jadi gak kita beli make upnya?" Tanya Somi manja, nadanya terdengar menggelikan. Syera yang sedang duduk di kursi, hanya berdiam diri sambil menatap kosong ke arah papan tulis.

Pelajaran telah usai, kini hanya ada beberapa murid yang masih tinggal untuk mencatat materi yang ada di papan tulis. Kecuali mereka berempat, Yeji-Somi yang sedang membujuk Syera, dan Jisu yang hanya memperhatikan sambil sesekali ikut membujuk.

" Woi! Kesambet lu?" Tanya Yeji yang mulai jengkel dengan sikap Syera.

Tanpa memperdulikan teman-temannya, Syera pergi. Keluar dari kelas, dan tak lupa menjinjing tasnya.

" Si anying malah pergi," Yeji dan yang lain, tak ada pilihan lain selain mengikuti Syera. Mereka mengikuti Syera hingga parkiran, tempat mobil Syera berada.

Tanpa permisi, mereka bertiga melompat ke kursi mobil Syera. Atap mobil Syera memang bisa di buka tutup.

" Keluar," Ucap Syera dingin.

" Lah, bukannya ini kita mau shopping sama lo, lo biasanya juga sukakan shopping bareng kita?" Tanya Somi yang semakin bingung dengan sikap Syera, begitu juga yg lain.

" Suka? Cih, gue kepaksa nurutin semua kemauan kalian!" Sarkar Syera, ia sudah tak tahan untuk mengeluarkan segala rasa sakit yang ia pendam selama ini. Yang awalnya coba ia tak perdulikan, ternyata tak semudah itu.

" Mak-maksud lo?" Jisu ikut bingung dengan perubahan sikap Syera.

" Gue bilang keluar!" Syera mulai meninggikan suaranya.

Mereka semua keluar, tertinggal Syera yang masih menatap kedepan dengan penuh emosi, tangannya meremat kemudi hingga memerah.

" Lo kenapa sih? Hah! Kita ada salah apa sama lo?" Yeji ikut meninggikan suaranya. Syera beranjak keluar dari mobil untuk meladeni manusia tak tahu diri di hadapannya ini.

" Lo bilang salah lo apa? Cih, banyak bangsat!" Seru Syera sambil menunjuk mereka bertiga.

" Oke sebutin!" Perintah Yeji dengan nada santai. Tangannya ia lipat didepan dada dengan angkuh.

" Gue terlalu sibuk buat nyebutin dosa-dosa kalian, tapi yang pasti...udah gak ada kata temen diantara kita. Gue udah muak dengan segala pengkhianatan lo! GUE CAPE KALIAN MANFAATIN!" Setelah berteriak, Syera kembali masuk ke mobil dan menaikan atap mobilnya, tak lupa ia juga mengunci dan menutup kacanya.

Mereka bertiga telah pergi. Syera langsung menghempaskan tubuhnya ke kursi. Jujur, rasa takut masih menyelubungi hatinya. Takut akan, dirinya yang akan kehilangan segalanya.

Apakah tindakannya salah?
Syera muak, ia muak dengan segalanya!
Kehilangan pengkhianat tak masalah baginya.
Dasar manusia pencari muka, hanya memanfaatkan harganya.sb

Syera memejamkan matanya berusaha mencari ketenangan. Tapi samar-samar, terdengar bias suara laki-laki dan perempuan yang sedang mengobrol diikuti canda tawa.

Jika itu orang lain, tentu Syera tak peduli. Tapi suara pria itu, Syera mengenalnya.. Jisung, manusia yang berjanji akan selalu bersama Syera, katanya

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang