Vote dong, biar aku rajin up :(
" Katanya 'lo, punya gue'. Tapi gimana kalo lo juga dimiliki orang lain? Dan perlahan gue lo lupain bersama kenangan kala itu."-Kim Syera
" Sung, gue pulang bareng lo yah?" Pinta Syera setelah mendapati Jisung sedang duduk di bangku lapangan basket berbatas besi itu, bersama dengan earphone tentunya.
" Gue pulang bareng Jaemin, lo kan bawa mobil." Jawab Jisung datar, matanya tetap tak beralih dari ponsel.
" Y-ya lo kan bisa nebeng gue!"
" Mau di taru mana harga diri gue nebeng cewe, ha?" Jisung memandang Syera yang masih menampakkan raut wajah berharap.
Syera mengetuk jarinya di dagu," Emang berapa harga diri lo? Sini gue beli," Syera menampakkan wajah sok polosnya.
Jisung menatap aneh setelah apa yang Syera ucapkan, lalu wajahnya kembali datar melupakan perkataan Syera barusan. Sedangkan yang dimaksud hanya nyengir watados
" Capek ngomong sama orang bego huff.." Jisung menghembuskan nafasnya lelah.
" Ihh udah ayuk! Pokonya lo pulang sama gue, titik!" Syera menarik lengan Jisung dengan paksa, Jisung yang belum siap hanya pasrah mengikuti Syera. Namun, sampai didekat pintu lapangan basket Jisung menghempaskannya.
" Lo tuh Kepala batu banget sih! Gue bilang gak ya gak!" Ucap Jisung sedikit membentak.
Mata Syera sedikit berair. Biasanya Syera tak mudah menangis hanya karena di bentak seperti ini, tapi ini berbeda jisung yang membentaknya ditambah moodnya yang benar-benar sedang buruk.
" Tap-tapi hiks, gue pengen ngerasain pulang bareng temen. Gue pengen ngerasain nongkrong bareng temen-temen di kafe." Sebenarnya Syera pernah pergi dengan teman-temannya ke kafe, tapi tentu saja ia hanya dimanfaatkan disana.
" Cih, ternyata selama ini gue salah. Gue cuman kasian sama cewe menyedihkan kaya lo! Bukan tulus peduli!" Kata Jisung yang terdengar seperti tamparan bagi Syera. Apakah sekarang Syera akan kehilangan satu-satunya teman yang ia miliki? Jika iya buat dia bahagia.
Jisung kemudian meninggalkan Syera yang kini terduduk di ruang lapangan basket itu. Jisung berusaha meyakinkan diri bahwa, ia benar dan keputusannya itu tepat.
" Hiks hiks semua pergi, hiks... gue emang gadis menyedihkan..." Syera mengeluarkan seluruh air matanya, ia ingin setidaknya beban ini berkurang. Lapangan basket menjadi saksi gema tangisannya. Tangisan tentang semua orang yang meninggalkannya, dan Syera yang berharap mereka kembali.
Setelah 5 menit terduduk di sana, Syera perlahan berdiri. Matanya memejam meyakinkan diri bahwa ia kuat berjuang di dunia ini seorang diri, sampai ia menemukan orang yang akan membawa kebahagiaan untuknya.
Syera membeku, tiba-tiba tubuhnya terasa hangat, seakan seorang malaikat memeluknya. Perlahan Syera membuka matanya, dia bukan malaikat..
" Syer gue minta maaf, Gue salah ngomong kayak gitu." Jisung? Sekarang Jisung sedang memeluk Syera. Jisung sedikit melepas pelukannya, netranya menembus manik berpeluh Syera menyampaikan penyesalan.
" Ji-jisung?"
" Iya ini gue, gue minta maaf. Kita masih temenan kan?" Jisung melepas pelukannya dan menghapus air mata Syera yang masih terus menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
Fanfiction- Kim Syera, gadis yang bermimpi bahagia, disaat takdir tak mengijinkannya. Apakah ia berhak bahagia? Dicintai semua orang dengan tulus seperti yang dia inginkan? Atau hanya dapat mencintai, tanpa adanya rasa dicintai? Mengisahkan harapan seorang ga...