Terlupakan

120 58 77
                                    

Haii
Setelah sekian lama aku akhirnya kembali dengan ke annoying an ini

Aku harap kalian tau gimana caranya hargain usaha orang. Ga sulit, pencet bintang pojok kiri, dan komennya aku tunggu.

Apakah kalian percaya teman?
Sebaiknya kalian percaya.
Jika teman kalian berkhianat, itu bukan teman. Kata teman tak cocok untuk orang seperti itu. Bilang padanya 'sebaiknya kau tak membuat noda dalam kepercayaanku pada teman'.


" Apakah aku percaya teman?" Tanya seorang gadis dalam hatinya.

" Aku percaya, tapi... Apakah mereka pantas disebut teman?" Lanjutnya lagi. Pikirannya sedang terpaku pada keputusan apa yang akan ia ambil. Ada seseorang yang berkata akan berada disisinya, tapi Apakah kata-katanya itu benar?

" Bolehkah aku tinggalkan mereka para pencari muka? Bolehkah aku tegas kan bahwa mereka bukan lagi temanku? seperti yang dulu aku coba pertahanan."

Gadis itu sedang duduk di atas ranjang, sambil memeluk kaki jenjangnya. Tatapannya mengarah keluar jendela dengan jalan yang terlihat sepi dan hanya diterangi lampu jalan. Perumahannya yang elit membuat tidak sembarang orang bisa masuk.

" Akankah dia tetap bersamaku? Jika tidak, Siapa yang akan aku miliki?"

" Ihh lo harus percaya sama Jisung, Syer!" Teriaknya frustasi seraya turun dari kasur dengan emosi yang tidak stabil.

Ia berjalan ke arah lemari es yang ada di dalam kamarnya, meraih sebotol bir rendah alkohol.

(Gue gak ngerti minuman-minuman gitu, jadi anggap saja begitu)

Syera memukul kepalanya frustasi, Kenapa ia harus ragu? Jisung mengatakannya langsung. Tapi perkataan, apakah akan sesuai dengan perbuatan?
Pertanyaan tentang hubungan mereka dimasa depan, terus menghantui Syera.

Syera sudah terlalu sering dikhianati oleh teman-temannya, ragu tentu menjalar di dalam hatinya. Tapi semoga kali ini berbeda,Yah!

" Lo bener syer, ngapain lo pertahanin orang-orang palsu itu, disaat Lo punya orang yang bisa lo percayai." Yakinnya pada diri sendiri.

Syera lalu menaruh minumannya dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Jam dinakas menunjukkan pukul 22.22, angka yang cantik sebelum Syera tertidur. Tapi tunggu, apa maksudnya? Apa Syera akan menjadi yang kedua?

Ah pikiran konyol yang tak penting. Bagaimana angka bisa membaca takdirnya.

- CAN I LOVE YOU? -

" SYERR! WOII ADA BERITA BAGUS?!" Pekikan itu, berasal dari mulut besar Somi.

" Apaan?" Jawab Syera malas. Mendengar suaranya saja Syera sudah dongkol, apalagi sekarang orang itu berdiri tepat di depan mejanya.

" Dengerin yah! Nanti ada produk make up terbaru di Naughty Plaztore. Kita nanti kesana yah? Pliss syer! Lo mau kan beliin gue, yah? Lo kan baik.." Syera benar-benar muak sekarang. Nada yang Somi perdengarkan di telinga sungguh menjijikkan.

Tapi Syera masi berusaha mengontrol emosinya. Baru satu, belum yang lain.

" Apah?! Make up terbaru?!" Yeji yang baru datang langsung menggebrak meja Syera setelah mendengar pengakuan Somi tadi. Pertanyaan itu mendapat anggukan mantap dari Somi, berbeda dengan Syera yang memutar bola mata jengah lalu kembali membaca bukunya.

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang