" Gimana keadaan teman saya dok?" Tanya seorang Pria disamping brankar rumah sakit.
" Tidak serius, Pasien hanya pingsan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, dan luka di beberapa bagian tubuhnya juga sudah saya obati. Tapi sebaiknya, bawa Pasien ke dokter psikolog." Jelas dokter itu.
" Psikolog? Memang teman saya ada masalah apa?" Jaemin kembali bertanya.
" Pasien sedikit menunjukkan gejala depresi. Kalau begitu saya pamit." Ucap sang Dokter lalu membungkuk dan pergi dari balik pintu.
Gue ngawur doang, jangan dihujat🙏🏻🙏🏻-author.
" Gimana Jaem? Kita balik atau lo mau jagain dia?" Seseorang itu masih setia menggenggam tangan kekasihnya.
" Gue mau ngomong sama lo bentar." Jaemin menarik Jisung tanpa persetujuan.
Jisung hanya bisa mengikuti langkah kakaknya tanpa berkomentar. Lagi pula ia juga sudah tau bahwa ini akan menyangkut tentang gadis sialan itu, ah tidak.. dirinya sendiri yang sialan bukan Syera.
" Lo apain Syera sampe dia kayak gitu? Hah!" Jaemin mencoba menahan emosinya saat melihat wajah tak peduli Jisung.
" Bisa gak sih, kita gak terus bertengkar gara-gara Syera? Gue gak mau debat sama lo cuma gara-gara dia." Balas Jisung.
" Semua ini gak akan terjadi kalo misalnya lo baik sama Syera. Syera salah apasih sama lo?!" Ucap Jaemin setengah berteriak.
" ..." Jisung diam, ia tak tahu harus menjawab apa. Syera memang hanya menyebalkan, itu saja.
" Sung, entah cuma gue atau semua orang ngerasain.." Jaemin menjeda kalimatnya.
jaemin menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya " lo berubah, lo boleh dingin ke Syera. Tapi kali ini lo kelewatan.." Jaemin menunjuk bahu adiknya itu, " lo jahat sama dia." pungkasnya.
Jisung benar-benar tak menunjukkan raut bersalah, ia malah memutar bola matanya malas," Bukan salah gue dong, kan dia yang gak nyadar malah ngedeketin gue terus, Benalu!"
" Coba gue tanya, kemarin lo ke pestanya Jihye bareng Syera kan? Terus lo mikir gak? Gimana rasanya Syera ketika lo ngajak dia nebeng sama lo, trus sampe sana lo malah nembak Jihye? Syera itu manusia, punya hati! Tapi seenaknya lo mainin."
" Okey, Gue akuin gue brengsek! Gue salah! Tapi Kenapa sih lo Jaem, perduli banget sama Syera. Lo suka sama dia?" Pertanyaan jisung yang tepat sasaran, membuat Jaemin tanpa segan menjawabnya.
" Iya, Gue suka sama Syera." Ucapnya tanpa ragu.
" ha?" Jisung terdiam, kepalanya buntu entah harus menjawab apa. Sesaat rasa kesal terbesit di benaknya, rasa tersaingi. Jisung tak mengerti apa yang ia rasakan sekarang, seolah rasa itu muncul tanpa aba-aba yang membuatnya bingung di garis start.
" Hahahaha" tiba-tiba jisung tergelak, padahal tak ada yang pantas ditertawakan, " yaudah bilangin cewek lo itu, jangan seenaknya nyosor ke gue."
"Ketawa lo gak lucu!" Jaemin meneriaki adiknya yang pergi tanpa permisi.
---
" Sayang.."
" SAYANG!" Jihye akhirnya berteriak karena Jisung yang tak kunjung menjawab.
" Hah? Apa?"
" Kamu ngelamunin apasi?? Dari rumah sakit kok diem terus?" Jihye melipat tangannya kesal dan membanting tubuhnya ke kursi mobil yang sedang ia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
Fiksi Penggemar- Kim Syera, gadis yang bermimpi bahagia, disaat takdir tak mengijinkannya. Apakah ia berhak bahagia? Dicintai semua orang dengan tulus seperti yang dia inginkan? Atau hanya dapat mencintai, tanpa adanya rasa dicintai? Mengisahkan harapan seorang ga...