pengorbanan Jisung

53 11 5
                                    

HIHI MAKASIH BUAT YG UDH NYEMANAGATIN AKU KMRN, VOTE DAN KOMENNYA YA!

Seminggu berlalu dan Syera kembali menapakkan kakinya disini, sekolah. Matanya mengitari seluruh penjuru sekolah, namun objek yang ia cari tak kunjung terlihat.

" Aish dimana, si?" Terlalu fokus dengan pencarian, Syera tak menyadari seseorang yang tengah berdiri di belakangnya.

Dan saat Syera mengambil langkah mundur.

Dug!

" Aahh!" Erang mereka bersamaan.

" Eh, Jaemin!" Ternyata itu Jaemin, apakah rasa canggung akan kembali tercipta?

" Oh, hai!" Syukurlah..Jaemin tak mengabaikan Syera kali ini.

" Ngapain disini?"

" Bukannya itu harusnya jadi pertanyaan gue, ya? Lo ngapain ada di sini?" yang di maksud adalah lorong belakang, tempatnya anak anak-anak bolos pelajaran dan kabur dari sekolah, tempatnya sudah jarang terlewati dan digunakan.

" Eee.. gue? Eum, nyari sesuatu..iya sesuatu gitu hehe.." oh ayo lah Syera, kenapa kau harus berbohong.

" Jangan nyari disini, bahaya. Mending balik sana!" Jaemin mendorong bahu Syera mejauh.

Syera kembali berbalik dan mendapati Jaemin yang telah mengeluarkan rokok beserta koreknya. Sebenernya ada yang ingin ia tanyakan.

" Emm..Jaem, Jisung mana?" Pertanyaan yang sempat membuat Jaemin terdiam beberapa saat.

" Dirumah, lagi sakit." Ujarnya santai sambil menyalakan rokok tersebut.

" Ah gitu.." Syera tau betul iya tidak boleh menjenguknya. Siapa dirinya?

Syera hanya khawatir itu saja, sejak kejadian kemarin Jisung tidak terlihat batang hidungnya. Syera juga ingin meminta maaf karena membuat masalah pada hubungan pria itu dengan kekasihnya.

Kita, hanya  2 orang asing dengan
perasaannya masing-masing.

" Lo mau jenguk?" ucapan Jaemin membuat Syera berpikir. Bolehkah?

" Bolehkah?" Tanpa aba-aba mulutnya mengucap kalimat di dalam hatinya.

" Boleh dong, dan gue juga udah gak ada hati lagi sama lo, jadi santai aja," ujar Jaemin. Benar, tatapan mata itu tak sehangat dulu. Tatapan Jaemin yang selalu menatapnya lembut kini silih berganti.

" Oke, makasih kak!" Kemudian Syera berlalu.

Senang luar biasa Syera berlari menuju kelasnya. Baginya Jisung masih teman, walau itu hanyalah hubungan yang dipaksakan oleh hati Syera sendiri, Syera tetap menyukainya. Syera ingin benci Jisung tapi tak bisa. Hatinya selalu ingin bertanya;
dapatkah aku mencintaimu?

" Hai!" Syera menyembul dari balik pintu.

Jisung yang sedang termenung di pinggir ranjang kaget bukan main. Sedang apa Syera berada dirumahnya? Hatinya senang, namun rasa cemas lebih mendominasi.

" Lo-lo ngapain disini?!" Jisung berusaha ketus, namun suara yang keluar malah terbata-bata.

Sedangkan lawan bicaranya diam, Syera menatap lurus ke arah wajah Jisung. Paham arah pandang gadis itu, Jisung menutup  bagian pipinya yang masih berhias luka sayat. Wajahnya menunduk enggan memperlihatkan luka yang ia dapat.

" Lo kenapa?" Gadis itu kembali bersuara.

" Bukan urusan lo!"

Syera mendekat, menjauhkan telapak tangan pria itu yang ingin menutupi lukanya.

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang