Gadis sialan

100 30 42
                                    

" Buat apa gue hidup? Kalo gue cuman jadi penderitaan buat orang lain, bahkan diri gue sendiri."-Gadis sialan, Kim Syera

Tapi, buat apa mamah gue mati kalo gak demi gue bisa hidup dunia ini?
Haha, kasar banget ya gue? Bodo amat sih

. . .

" Hhahh.. hhah gakh.. akhhh, gak gueh hahh.. bawa hahhh" Jisung mengacak rambutnya frustasi. Ia langsung menggendong Jihye dan membawanya ke mobil. Jihye harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, sekarang!

" Min gue pinjem mobil lo!" Teriaknya sebelum menghilang dari pintu.

" Hiks.. hikss.. ini salah gue, gue mau ngikutin mereka." ujar Syera mantap lalu berlari mengikuti mereka.

" Syer! Ish.." Jaemin memandang yang lain, " lo pada gak mau ikut?!" Tanyanya sedikit emosi.

" Pake mobil gue aja kak!" Chenle segera berlari diikuti Jeno, renjun, Mark dan tentunya Jaemin.

Haechan juga ingin ikut, tapi tangannya di tahan Somi, " Kamu mau pergi? Hiks" Tanya Somi dramatis disertai air mata buayanya.

" Mulai detik ini, anggep kita gak saling kenal." Usai mengatakan itu Haechan berlari mengikuti yang lain.

Somi menghapus air matanya, tatapannya berubah penuh amarah.

" Awas lo kim Syera! Gadis sialan!! aaahh!" Somi menendang sofa disebelahnya, berakhir dengan kakinya yang sakit sendiri. Ia bertambah kesal dan memilih pergi sambil menghentakkan kakinya.

.
.

.

.

" Jihye, pliss lo bakal baik baik aja." Jisung berucap dalam hati, ia memandang kalut Jihye yang terengah-engah di sebelahnya. Tangannya menggenggam tangan Jihye sambil gemetar.

" Guh- ghueh gak pa.. pah, sung akhh!" Jisung semakin kuat menggenggam tangan Jihye. Ia ingin menangis rasanya, Kenapa kejadian ini kembali terulang? Jisung tak ingin kembali berpisah dengan Jihye.

" Jangan ngomong, lo diem aja. Tetap bertahan hye, gue ada sama lo." Jihye membalas dengan senyuman, seakan menutupi sakit yang ia rasakan.

Sementara itu Syera yang mengikuti mobil Jisung dari belakang, berkali-kali mendoakan Jihye. Berkali kali ia juga mengucap permintaan maaf, walau  Syera tau, Jihye tak akan mendengarnya.

" Lo jangan kayak gini, gue takut.. maafin gue hiks. Plis lo harus bertahan Jihye." Syera menangis. Walau ia tak menyukai Jihye, dan mungkin membencinya. Tapi, Syera tak ingin kehilangan Jihye, gadis itu tak boleh menerima kesialan dari-nya. Syera semakin menyayangi Jihye, entah apa alasannya, Rasa itu perlahan datang.





><><><><><><><><><><><><><><><><

" Gimana? Udah ditangani dokter?" Syera berlari menghampiri Jisung. Ia sempat terjebak lampu merah tadi, tapi untungnya Syera dapat mengenali mobil Jaemin.

Jisung hanya mengangguk kecil, pandangannya lurus ke depan terkesan kosong. Ia hanya takut, kenangan itu akan terulang. Jihye yang mengucap Sampai jumpa kepadanya, tapi.. baru beberapa hari yang lalu mereka kembali bertemu. Apakah sekarang akan terulang, lagi?

Sedangkan Syera, ia menghela nafasnya lega,Tangisnya kembali pecah, mungkin itu tangis bahagia. Syera memilih duduk didepan Jisung, mereka saling berhadapan. Entah mengapa, tapi Syera sangat mencemaskan Jihye, air matanya tak dapat berhenti mengalir.

" Maaf.. maafin gue, hiks..hiks, lo harus cepet sembuh hikss.." Gumam Syera. Ia lalu beralih menatap Jisung, ada sesuatu yang ingin ia tanyakan.

" Sung, Kenapa Jihye bisa kayak gini? Di-dia punya penyakit apa? Maafin gue.." cicitnya di akhir kalimat.

Jisung diam, rahangnya mengeras. Emosi menguasai pikirannya, ia sempat menahannya tadi, tapi Syera yang tak bisa diam, membuat Jisung ingin meledak rasanya.

" Sung?"

" Diem! Gue gak mau ngomong sama lo. Lo udah bikin Jihye kayak gini." Jisung berkata dengan aura yang benar-benar menyeramkan, matanya tak ingin memandang Syera dan giginya bergemeletuk.

" Ok-oke, tapi lo tau kan. Gue gak sengaja, i-ini semua gara-gara Somi. Gue juga minta ma-" Syera malah melanjutkan perkataannya, apakah ia tak bisa mengerti peringatan Jisung?

" LO NGERTI GAK SIH? GUE BILANG DIEM YA DIEM. KALO LO PUNYA MASALAH SAMA SOMI, KENAPA JIHYE YANG KENA?HAH! LO, lo gadis sialan.." Tubuh Syera gemetaran, Jisung mengatakannya sambil mencengkram kerah baju Syera, mendorong punggung Syera untuk berbenturan dengan dinding, dan wajahnya merah padam.

" Gu-gue minta ma-maaf sung hiks.. plis jangan gini gue takut hiks." Tolong selamat Syera sekarang. Tatapan Jisung berkata, seolah ia ingin membunuh Syera, tangan Jisung juga seakan mencekiknya.

Bugh!

" Akhhh!" Jisung terjerembab di lantai, ujung bibirnya mengeluarkan cairan merah kental. Syera yang melihatnya terpekik kaget.

" Apa apaan sih Lo, jaem!" Jisung berteriak marah sambil berusaha bangkit.

" Lo yang apa apaan, haha.." Jaemin bersikap santai seolah ini hanya candaan.

Bugh!

Sekarang pelipis kanan Jisung yang mendapat tinjuan dari Jaemin.

" Jaem! Lo kenapa sih?! Ha! Lo ada masalah apa sama gue?!"

Anak dream yang lain juga ada disana, tapi mereka memilih diam. Biar urusan itu mereka selesaikan sendiri. Bukannya tidak peduli, tapi semua yakin jaemin dan Jisung bisa menyelesaikannya. Walau Chenle tadi sempat ingin menolong Jisung, tapi ditahan oleh Mark.

" Lo pecundang sung, lo cuma bisa salahin Syera! LO GAK BISA MIKIR APA?! DIA GAK SENGAJA! INI BUKAN SEPENUHNYA SALAH SYERA, DAN LO MASIH SALAHIN SYERA?! HA!" Jaemin berulang kali mendorong bahu Jisung hingga adiknya itu jatuh tersandung kakinya sendiri.

" Jaem hiks, udah!" Syera memekik, ini rumah sakit dan mereka malah membuat keributan.

" Keluarga saudari Jihye sudah diperbolehkan masuk!" Seorang suster yang keluar dari ruang itu mengalihkan atensi mereka.

Jisung bangkit dari lantai dan berjalan mendekati Syera, ia berbisik tepat ditelinga Syera.

" Selamat, Lo udah berhasil bikin hubungan gue sama Jaemin hancur. Sialan!" Bisiknya sarkastik lalu masuk ke ruangan Jihye.

Dada Syera terasa sesak, untuk menghirup udara saja sulit untuk dilakukan. KENAPA? KENAPA JISUNG SELALU MEMBENCINYA?! SYERA LELAH DI PERMAINAN, ia tak mengerti akan sikap Jisung.

Tapi entah kenapa, Syera selalu ingin berada di sisi Jisung. Ini cinta atau gila?

Syera ingin gila rasanya, setiap pertanyaannya akan Jisung selalu tak terjawab. Lelaki itu penuh kejutan, terkadang seperti malaikat dan terkadang menyakiti Syera semaunya. Tapi Syera tetap menyukainya, ah sialan! Syera sangat bodoh.



Berapa chapter lagi buat ending, maybe
Bagusan sad atau happy?
Karena aku suka yang happy ending, ayo kita buat sad ending aja 😉 tapi liat nnt sih

Sok coment dan votenya dibanyakin, jangan pelit. Nanti kayak amang bubur ayam sebelah, canda

See you next chapt!😂💞

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang