Ternyata lo!

82 16 17
                                        

Setelah berabad-abad dighosting..gmn rasanya? Hm?

Dihangerin ya beb









Can I Love You?


Flashback...

" Heh, Sunghoon! Tadi Syera nitip undangan ulang tahunnya ke elo, kan?" Yeji dengan kasarnya menggebrak meja sunghoon, membuat sang empu melonjak kaget.

" Be-belum, eh iya..tapi belum aku bagiin. Nanti waktu istirahat kedua aja." Ucapnya.

" Sini! Kasi gue aja. Biar kita yang bagiin, lo tau kan kita temenan sama Syera?" Yeji turut menunjuk Somi dan Jisu di belakangnya.

" Eum, tapi.." Sunghoon berpikir sebentar.

" Udah bangsat! Gak usah pake tapi tapian..sini mana undangannya?!" Kata Somi sambil merogoh laci meja Sunghoon. Dan dapat, undangan itu ada ditangannya namun ada beberapa yang kusut.

" Tapi Som-" Somi langsung menutup bibir Sunghoon.

" Ayo girls!" Yeji berbalik bersama Somi dan Jisu.

Jisu membalikkan tatapannya, " Janagn lo kasi tau Syera! Awas aja lo!"

Sunghoon hanya diam, tak berkutik. Berurusan dengan mereka berarti berurusan dengan Taeyong anak kelas sebelah itu, yang galak.


" Enaknya di apain nich?" Tanya Jisu sambil menatap lembaran undangan yang ada ditangan Somi.

" Robek?" Usul Somi.

" Engk-engk... Gimana kalo kita bakar aj? Terus abunya kita tumpahin ke Syera?"

" Ide bagus!!!" Mereka bersorak bersama. Hah, dasar sinting.

Beberapa menit kemudian di belakang gudang sekolah...

" Udah nyala belum apinya?" Yeji menatap jijik pada Somi yang beberapa bagian tubuhnya tertutup warna hitam abu.

" Belom lah anying, lo bantuin gue sini bangsat!" Ucap Somi emosi.

" Engk ah, lo aja.." Yeji sedikit bergeser menjauh.

" Yeeu..si babi"

" Nih bensinnya, gue ambil dari motornya Yeji hihi." Jisu tertawa tanpa rasa bersalah. Sedangkan Yeji sudah naik pitam ingin menghajar temannya itu.

" Si anjirr.." Yeji hendak memukul namun tak tega.

" Asik, sini-sini! Gue nyalain apinya."

Somi menuangkan bensin itu kedalam tangki drum dan membakar sebuah undangan Syera, lalu melemparkannya ke dalam drum.

Buffff!!

Api menyambar hebat.. mereka bertiga kaget bukan main.

" Ih lo sih!" Yeji menepuk keras pundak Somi.

" Kok jadi guee?!!" Somi berteriak tak mau kalah.

Yeji menengahi keduanya, " udah-udah, tuh apinya udah agak kecil."

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang